Medan (ANTARA News) - Manajemen PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) menargetkan mulai tahun 2016 memproduksi turunan berupa aluminium alloy dan billet.

Direktur Utama Inalum, Winardi Sunoto, di Medan, Minggu, mengatakan, pada tahun 2015, perusahaaan masih memproduksi aluminium ingot dengan rencana produksi setelah perubahan sebesar 255.300 ton.

"Baru pada 2016, manajemen memproduksi aluminium alloy dan billet, meskipun dengan volume masih kecil," katanya.

Pada 2016, produksi alloy dan billet ditargetkan masing-masing 2.000 ton dan 3.000 ton dari total produksi produk aluminium yang direncanakan sebanyak 244.400 ton.

"Memang produksi terbesar masih berupa aluminium ingot, tetapi tiap tahun jumlah alloy dan billet akan bertambah," katanya pula.

Bahkan pada 2017 akan ada produk lain berupa ll slab, al-rod, otoparts, dan extrusion, ujarnya lagi.

Penambahan produk turunan ini, berarti produksi ingot akan berkurang.

Dia memberi contoh, pada 2020 dengan rencana total produksi sebanyak 500.000 ton, produk ingot hanya 180.000 ton dari 2015 yang mencapai 255.300 ton.

"Inalum terus melakukan diversifikasi produk untuk mendapat laba yang lebih besar. Ke depan sebagai BUMN, Inalum akan melakukan pengembangan industri aluminium secara terintegrasi," kata dia.