Padang (ANTARA News) - Arvin Moazemi Goudarzi menjuari Tour de Singkarak 2015 setelah mencatat waktu tercepat selama sembilan etape dengan total jarak tempuh lebih dari 1.100 km yang finis di Jalan Samudera Kota Padang, Sumatera Barat, Minggu.

Pebalap Pishgaman Giant Team Iran itu membukukan waktu 29:40:52 atau unggul tiga menit 23 detik dari rekan satu timnya, Amir Zargari, sehingga rvin menyandang yellow jersey yang tahun lalu dipegang Amir Zargari.

Kemenangan pebalap nomor start 136 ini sudah terlihat sejak tiga etape terakhir karena sudah memiliki selisih waktu cukup panjang dengan pebalap nomor dua, Arvin yang terbilang cukup stabil sejak awal perlombaan.

Tour de Singkarak 2015 sedikit berbeda dari sebelumnya setelah etape pertama dari Painan menuju Padang Pariaman harus dibatalkan atau tidak dihitung. Penghitungan poin dan waktu baru dilakukan mulai etape dua. Saat itu Arvin hanya finis pada urutaab kedua di bawah Amir Zargari.

Pada etape ketiga, pebalap berusia 25 tahun malah tidak masuk sepuluh besar. Namun pada etape selanjutnya masuk lima besar.

Pada etape lima kembali melorot ke posisi tujuh, namun Arvin tidak patah semangat dan mampu finis kedua pada etape enam yang berakhir di Istano Basa Pagaruyung Tanah Datar.

Spresialis tanjakan ini kembali melorot pada etape tujuh setelah hanya finis pada urutan ketujuh. Namun, kelemahannya di lintasan datar dibalas pada etape delapan yang finis di Puncak Lawang yang sebelumnya melewati ikon Tour de Singkarak di Kelok 44.

Pada etape sembilan, Arvin bermain aman, bahkan tidak ikut rombongan terdepan untuk menjadi juara etape.

Dia bersama dengan rekan satu timnya hanya berada di rombongan besar kedua mulai start hingga garis finis yang disaksikan langsung Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Dengan demikian, Arvin Moazemi Goudarzi menempati posisi tertinggi pada kejuaraan yang diprakarsai Kementerian Pariwisata itu dan dia berhak mendapatkan hadiah 3.000 dolar AS.

Dengan kemenangan ini, pebalap Pishgaman Giant Team menjuarai Tour de Singkarak dua tahun berturut-turut, selain dinobatkan sebagai raja tanjakan (Polkadot jersey) setelah mengumpulkan poin tertinggi 89 poin.

Pishgaman Giant Team juga dinobatkan sebagai tim terbaik dengan total waktu 89:05:49. Pencapaian itu sama dengan tahun lalu yaitu juara perorangan dan tim sekaligus.

"Kejuaraan tahun ini cukup berat. Tapi kami bisa menyelesaikan dengan baik. Yang jelas kami sangat senang pada antusiasme masyarakat Sumatera Barat sepanjang perjalanan," kata Amir Zargari.

Menurut dia, kunci kemenangan timnya adalah memiliki tujuh pebalap berkemampuan merata.

Untuk predikat raja sprint (green jersey) Tour de Singkarak 2015 jatuh ke tangan Thomas Rabou dari Attaque Team Gusto dengan 18 poin. Prestasi pebalap asal Belanda ini megejutkan kejutan karena posisi ini sebelumnya dipegang oleh Hossein Askari dari Pishgaman Giant Team.