Seorang haji dari Bengkulu meninggal di pesawat terbang
11 Oktober 2015 18:44 WIB
Dokumentasi jemaah haji kloter pertama embakarsi Palembang mengenakan masker saat tiba di Asrama Haji Palembang, Sumsel, Senin (5/10). Kloter pertama jamaah haji embarkasi Palembang tiba kembali di Tanah Air dan disambut dengan kabut asap pekat di sana. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Bengkulu (ANTARA Neww) - Seorang jamaah haji asal Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu bernama Firdaus (63) meninggal dunia dalam penerbangan dari Jeddah menuju Padang, Sumatera Barat.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Suardi Abbas, di Bengkulu, Minggu mengatakan jamaah asal Bengkulu itu diketahui meninggal sekitar pukul 02.00 WIB pada Minggu (11/10/2015) atau 30 menit sebelum pesawat mendarat di Bandara Internasional Minangkabau.
"Saat di Tanah Suci, almarhum memang beberapa kali dirawat di balai pengobatan karena mengalami stroke," kata Abbas.
Setelah tiba di Bandara Internasional Minangkabau, jenazah almarhum dipisahkan dari rombongan kelompok terbang (kloter) 9 yang sudah tiba di Bengkulu pada Minggu pagi.
Dia mengatakan jenazah almarhum sempat dilarikan ke RS Padang, lalu oleh maskapai Garuda dibawa kembali ke Jakarta.
Direncanakan dari Jakarta akan dibawa ke Bengkulu menggunakan pesawat milik maskapai Lion dan diperkirakan tiba di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, Minggu malam.
"Kondisi almarhum sudah uzur dan dalam keadaan lemah. Kami ikut berdukacita dan semoga keluarga tabah," ucapnya.
Sementara istri almarhum sudah kembali ke Bengkulu bersama rombongan kloter 9 embarkasi haji Padang atau merupakan kloter haji terakhir dari Bengkulu.
Suardi mengatakan, selama musim haji 2015, tiga orang jamaah asal Bengkulu meninggal dunia. Jamaah yang meninggal dunia yakni Darwati Ibrahim binti Ibrahim (65) asal Kabupaten Bengkulu Utara karena sakit kencing manis, dan Tohi Sendang (61) asal Kabupaten Rejang Lebong.
"Dua orang jamaah meninggal di Tanah Suci, sedangkan seorang lainnya yakni Firdaus meninggal dalam perjalanan menuju Tanah Air," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh jamaah asal Provinsi Bengkulu yang berjumlah 1.272 orang telah tiba di Bengkulu dan kembali ke daerah kabupaten dan kota masing-masing.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bengkulu, Suardi Abbas, di Bengkulu, Minggu mengatakan jamaah asal Bengkulu itu diketahui meninggal sekitar pukul 02.00 WIB pada Minggu (11/10/2015) atau 30 menit sebelum pesawat mendarat di Bandara Internasional Minangkabau.
"Saat di Tanah Suci, almarhum memang beberapa kali dirawat di balai pengobatan karena mengalami stroke," kata Abbas.
Setelah tiba di Bandara Internasional Minangkabau, jenazah almarhum dipisahkan dari rombongan kelompok terbang (kloter) 9 yang sudah tiba di Bengkulu pada Minggu pagi.
Dia mengatakan jenazah almarhum sempat dilarikan ke RS Padang, lalu oleh maskapai Garuda dibawa kembali ke Jakarta.
Direncanakan dari Jakarta akan dibawa ke Bengkulu menggunakan pesawat milik maskapai Lion dan diperkirakan tiba di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, Minggu malam.
"Kondisi almarhum sudah uzur dan dalam keadaan lemah. Kami ikut berdukacita dan semoga keluarga tabah," ucapnya.
Sementara istri almarhum sudah kembali ke Bengkulu bersama rombongan kloter 9 embarkasi haji Padang atau merupakan kloter haji terakhir dari Bengkulu.
Suardi mengatakan, selama musim haji 2015, tiga orang jamaah asal Bengkulu meninggal dunia. Jamaah yang meninggal dunia yakni Darwati Ibrahim binti Ibrahim (65) asal Kabupaten Bengkulu Utara karena sakit kencing manis, dan Tohi Sendang (61) asal Kabupaten Rejang Lebong.
"Dua orang jamaah meninggal di Tanah Suci, sedangkan seorang lainnya yakni Firdaus meninggal dalam perjalanan menuju Tanah Air," katanya.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh jamaah asal Provinsi Bengkulu yang berjumlah 1.272 orang telah tiba di Bengkulu dan kembali ke daerah kabupaten dan kota masing-masing.
Pewarta: Helti Sipayung
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: