Padang (ANTARA News) - Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI Muladno mengatakan bahwa Indonesia memiliki 58 jenis ternak lokal potensial yang bisa dikembangkan.

"Ke-58 jenis tersebut terdiri atas ternak sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, itik, dan kuda," kata dia di Padang, Sabtu.

Dia menyebutkan untuk ternak sapi terdapat sebelas jenis antara lain sapi bali, sapi madura, sapi aceh, sapi peranakan ongole dan dari Sumbar sapi pesisir.

Kemudian untuk kerbau terdapat delapan jenis seperti dari Sumbawa, Moa, Kuntu, Toraja dan Pampangan.

Ternak kambing sebutnya terdapat tujuh jenis dimana yang terkenal dan potensial yakni kambing etawah.

Sementara domba terdapat tujuh jenis dan kuda tiga jenis seperti kuda sumbawa dan gayo.

"Untuk ayam terdapat tiga puluh satu jenis namun yang telah disahkan kementerian baru sembilan," imbuhnya.

Kesembilan jenis tersebut antara lain ayam pelung, kokok balenggek, kedu, nunukan dan gaok.

Sedangkan itik memiliki 13 jenis yang diantaranya memiliki karakteristik yang unik seperti itik bayang, pitalah, mojosari atau pegagan.

Dengan banyaknya ternak lokal potensial tersebut menjadi modal bagi peternak untuk mengembangkan menjadi komoditas dalam negeri yang menguntungkan. Terutama dalam memperkuat karakter bangsa menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean 2016 mendatang.

Sementara itu akademisi Unand Dr Sabrina mengatakan bahwa Itik Pitalah memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi ternak lokal endemik potensial.

Untuk mewujudkan hal tersebut riset penelitian dan studi komparatif perlu dilakukan untuk majunya perkembangan itik tersebut, ucapnya.