Yellow Jersey Tour de Singkarak tetap milik Arvin
9 Oktober 2015 22:07 WIB
Tour De Singkarak Etape Ketujuh Pebalap sepeda beradu kecepatan saat tanjakan pada Tour De Singkarak Etape Ketujuh di Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (9/10/15). Pebalap dari Attaque Team Gusto, Thomas Rabou keluar sebagai yang tercepat dengan catatan waktu tiga jam 3 Menit 35 detik dengan jarak tempuh 123,5 kilometer dari Museum Imam Bonjol Pasaman menuju Kantor Bupati Pasaman Barat. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pasaman Barat (ANTARA News) - Yellow jersey atau predikat pemuncak klasemen umum sementara Tour de Singkarak 2015 tetap dipegang oleh pebalap Pishgaman Giant Team Iran, Arvin Moazemi Goudarzi meski dietape tujuh yang difinis di Pasaman Barat, Jumat, hanya finis diurutan delapan.
Pada kejuaraan olahraga terbesar di Sumatera Barat dan didukung penuh Kementerian Pariwisata itu, pebalap dengan nomor start 136 membukukan total catatan waktu 23:22:37 atau unggul satu menit 42 detik dengan rekan satu timnya yang juga juara bertahan, Amir Zargari.
Dengan posisi tersebut, peluang pebalap dari Pishgaman Giant Team untuk menjuarai kejuaraan yang telah tujuh kali ini cukup terbuka. Apalagi kejuaraan dengan total hadiah Rp2,5 miliar itu tinggal menyisakan dua etape yaitu dari Pasaman Barat menuju Puncak Lawang Agam dan Padang Panjang, Kota Padang.
Etape kedelapan dari Pasaman Barat menuju Puncak Agam adalah etape yang diakhiri dengan tanjakan tinggi. Kondisi ini jelas menguntungkan bagi pebalap asal Iran yang memiliki spesialisasi tanjakan. Apalagi ada dua titik yang telah menjadi ikon yaitu Kelok 44 dan Embun Tanai.
"Seperti sebelumnya. Tidak ada persiapan khusus. Fokus kami adalah mempertahankan posisi," kata Arvin Moazemi Goudarzi saat dikonfirmasi.
Ingin mempertahankan posisi tidak hanya dilakukan oleh pebalap Pishgaman Giant Team saja. Namun juga akan dilakukan oleh pemegang orange jersey (pebalap ASEAN tercepat) serta red white jersey atau pebalap Indonesia tercepat, Dadi Suryadi.
Pebalap dari Pegasus Continental Cycling Team ini tidak ingin posisi yang saat ini dipegang lepas begitu saja. Apalagi dua etape sisa bisa dikatakan sebagai spesialisasinya. Dadi Suryadi mengaku akan terus berada dirombongan depan karena posisinya diancam pebalap asal 7 Eleven Filipina, Marcelo Felipe.
"Peluang kita hanya disini (orange jersey). Makanya harus kita maksimalkan," kata pebalap asal Sumedang, Jawa Barat.
Selain Dadi Suryadi, pebalap Indonesia yang berpeluang menyodok adalah Nandra Eko Wahyudi yang memperkuat BRCC Banyuwangi. Begitu juga dengan Jepri Irawan yang memperkuat Custom Cycling Team. Aiman Cahyadi juga tetap berpeluang untuk memberikan yang terbaik.
Pada kejuaraan olahraga terbesar di Sumatera Barat dan didukung penuh Kementerian Pariwisata itu, pebalap dengan nomor start 136 membukukan total catatan waktu 23:22:37 atau unggul satu menit 42 detik dengan rekan satu timnya yang juga juara bertahan, Amir Zargari.
Dengan posisi tersebut, peluang pebalap dari Pishgaman Giant Team untuk menjuarai kejuaraan yang telah tujuh kali ini cukup terbuka. Apalagi kejuaraan dengan total hadiah Rp2,5 miliar itu tinggal menyisakan dua etape yaitu dari Pasaman Barat menuju Puncak Lawang Agam dan Padang Panjang, Kota Padang.
Etape kedelapan dari Pasaman Barat menuju Puncak Agam adalah etape yang diakhiri dengan tanjakan tinggi. Kondisi ini jelas menguntungkan bagi pebalap asal Iran yang memiliki spesialisasi tanjakan. Apalagi ada dua titik yang telah menjadi ikon yaitu Kelok 44 dan Embun Tanai.
"Seperti sebelumnya. Tidak ada persiapan khusus. Fokus kami adalah mempertahankan posisi," kata Arvin Moazemi Goudarzi saat dikonfirmasi.
Ingin mempertahankan posisi tidak hanya dilakukan oleh pebalap Pishgaman Giant Team saja. Namun juga akan dilakukan oleh pemegang orange jersey (pebalap ASEAN tercepat) serta red white jersey atau pebalap Indonesia tercepat, Dadi Suryadi.
Pebalap dari Pegasus Continental Cycling Team ini tidak ingin posisi yang saat ini dipegang lepas begitu saja. Apalagi dua etape sisa bisa dikatakan sebagai spesialisasinya. Dadi Suryadi mengaku akan terus berada dirombongan depan karena posisinya diancam pebalap asal 7 Eleven Filipina, Marcelo Felipe.
"Peluang kita hanya disini (orange jersey). Makanya harus kita maksimalkan," kata pebalap asal Sumedang, Jawa Barat.
Selain Dadi Suryadi, pebalap Indonesia yang berpeluang menyodok adalah Nandra Eko Wahyudi yang memperkuat BRCC Banyuwangi. Begitu juga dengan Jepri Irawan yang memperkuat Custom Cycling Team. Aiman Cahyadi juga tetap berpeluang untuk memberikan yang terbaik.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: