Washington (ANTARA News) - Ekstrak DNA dari tengkorak pria yang dikubur 4.500 tahun lalu di gua Ethiopia memperjelas garis leluhur orang Afrika modern dan membawa petunjuk tentang arus perpindahan manusia dari Timur Tengah kuno menuju Tanduk Afrika.

Lelaki yang dijuluki "Mota" itu menjadi orang Afrika kuno pertama yang genomnya dirangkai dan pengurutan DNA itu menyingkap seluruh cetak biru genetiknya menurut para ilmuwan, Kamis (8/10).

Sampai sekarang, upaya pengurutan genom manusia purba difokuskan pada sisa jasad dari iklim lebih dingin dan lebih kering yang DNA-nya cenderung lebih awet.

Gua yang ada di area dengan tinggi 1.963 meter di atas permukaan laut di barat daya dataran tinggi Gamo, Ethiopia, ditemukan tahun 2011, kata ahli genetik Andrea Manica dari University of Cambridge.

Di dalam gua itu ada kerangka seorang pria dewasa yang mungkin terikat saat pemakaman, dengan perkakas batu ditemukan di dalam gua.

"Mota" hidup dalam kultur pemburu-pengumpul, kata anthropolog Matthew Curtis dari UCLA dan Ventura College seperti dilansir kantor berita Reuters.

DNA diekstraksi dari tulang kaku, area padat tengkorak sangat baik untuk mengawetkan DNA dalam sampel-sampel kuno, kata ahli genetik Eppie Jones dari Trinity College Dublin.

Lelaki itu berkulit gelap, mata coklat, dan adaptasi genetik untuk hidup di dataran tinggi, kata Jones.

"Mota secara genetik sangat mirip dengan penghuni dataran tinggi Ethiopia dan bagian timur Afrika sekarang," kata Manica.

Dia tidak punya jejak moyang Eurasia, memungkinkan para peneliti untuk menggunakan genomnya agar lebih memahami komponen genetik Eurasia yang sekarang tampak pada orang-orang Afrika modern.

Mereka menggunakan genomnya untuk menentukan adanya migrasi dari bagian barat Eurasia menuju Afrika sekitar 3.500 sampai 4,000 tahun lalu menurut ahli genetik dari University of Cambridge, Marcos Gallego Llorente.

Migrasi dari Timur Dekat dan Bulan Sabit Subur kuno secara kasar bersesuaian dengan modern Irak, Turki, Iran dan Suriah, membentuk kembali susunan genetik orang-orang benua Afrika.

Dengan membandingkan genom kuno dan DNA orang Afrika modern, para peneliti menunjukkan bahwa orang-orang Afrika Timur sekarang memiliki sampai 45 persen turunan Eurasia dari migrasi kuno dan bahwa populasi di semua sudut Afrika memiliki sedikitnya enam persen dari genom mereka yang muncul dari migrasi Eurasia.

Orang Eurasia berhubungan dekat dengan orang yang memperkenalkan pertanian ke Eropa 8.000 tahun lalu, kata Gallego Llorente.

Menurut hasil riset yang dipublikasikan di jurnal Science, sudah ada pertanian di Tanduk Afrika ketika mereka datang, tapi mereka memperkenalkan tanaman dan binatang baru ke kawasan itu.