Madrid (ANTARA News) - Penyanyi legendaris Spanyol, Julio Iglesias, mengatakan, tidak akan lagi tampil di tempat-tempat judi (kasino) milik Donald Trump terkait komentar antiimigran yang dilontarkan calon presiden Amerika Serikat itu.

"Saya sudah sering (tampil) menyanyi di kasino-kasino dia, tapi saya tidak akan melakukannya lagi. Dia kelihatannya orang brengsek," katanya, kepada surat kabar harian, di Barcelona, La Vanguardia.

"Dia (Trump) menganggap dirinya bisa membenahi dunia (dengan) melupakan apa yang kaum imigran telah lakukan di negaranya. Dia itu badut! Saya minta maaf kepada para badut."

Trump, konglomerat dunia properti dan calon presiden dari Partai Republik, mengatakan dalam pidatonya pada 16 Juni, sejumlah imigran Meksiko membawa masuk obat-obatan terlarang dan kejahatan ke Amerika Serikat.


Ia mengatakan sejumlah imigran dari negara itu adalah pemerkosa. Ia juga meminta agar deportasi besar-besaran diterapkan terhadap para imigran ilegal.

Karena komentar-komentarnya itu, hubungan Trump dengan berbagai organisasi telah memburuk, termasuk dengan koki pesohor Amerika keturunan Spanyol, Jose Andreas. Andreas mundur dari rencana untuk membuka restoran unggulan di sebuah hotel baru yang sedang dibangun oleh sang konglomerat.

Pernyataan-pernyataan panas Trump itu telah menjauhkan para pemilih Latin darinya. Ia dianggap tidak baik oleh 82 persen calon pemilih Hispanik dan hanya 15 persen dari kalangan tersebut yang menganggapnya baik, demikian menurut jajak pendapat oleh Washington Post/ABC News yang diterbitkan bulan lalu.

Julio Iglesias adalah artis musik Latin paling laris. Ia telah menjual album sebanyak 300 juta dalam karirnya selama berpuluh-puluh tahun. Penyanyi berusia 72 tahun itu terkenal dengan lagu-lagu balada romantis yang dibawakannya serta kehidupan percintaannya yang kerap menghiasi cerita utama di tabloid-tabloid.

Album terbarunya, yang berjudul Mexico, memuat 12 lagu bernuansa Meksiko dan memberikan penghormatan kepada para pencipta lagu hebat di negara itu.