Jakarta (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan akan mensubsidi kapal-kapal barang yang melintasi enam rute tol laut.

"Tahun ini disiapkan, Perpres-nya sudah ada, tinggal persiapan kapal mau diresmikan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Bobby R Mamahit, usai penandatanganan kontrak kerja sama proyek 188 kapal dengan tiga perusahaan galangan kapal di Jakarta, Rabu.

Bobby menyebutkan nilai subsidi tersebut Rp100 miliar diperuntukkan untuk kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), karena penugasan tol laut untuk kapal pemerintah.

"Karena penugasan harus kapal-kapal pemerintah, kalau swasta harus lelang," ucapnya.

Enam rute tersebut, di antaranya, Jakarta-Serui-Nabire-Wasior-Manokwari-Biak-Jakarta, Surabaya-Tual-Fakfak-Kaimana-Timika-Surabaya, Surabaya-Tual-Dobo-Agats-Merauke-Saumlaki-Surabaya, Surabaya-Reo-Maumere-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu-Surabaya, Jakarta-Tobelo-Gebe-Buli-Ternate-Galela-Jakarta, dan Jakarta-Kijang-Letung-Tarempa-Natuna-Midai-Serasan-Jakarta.

Sebelumnya, Kemenhub juga menyatakan akan menyerahkan 15 kapal semikontainer kepada Pelni untuk mengoperasikan rute-rute tol laut.

Bobby menjelaskan penyerahan kapal tersebut untuk mempercepat program tol laut agar para pemilik barang atau pengusaha di daerah-daerah, terutama di wilayah Timur memiliki kepastian adanya kapal yang melintas.

Dia menjelaskan 15 kapal tersebut sanggup mengangkut barang hingga 100 TEUs dan karena sifatnya semikontainer, artinya bisa dirombak sesuai kebutuhan, bisa digunakan untuk mengangkut peti kemas dengan dibuat palka, bisa untuk barang biasa.

Pengadaan kapal tersebut, lanjut dia merupakan tahun anggaran 2015 hingga 2017 dengan nilai investasi Rp113 miliar yang juga merupakan pembangunan 190 kapal di lingkungan Kementerian Perhubungan.

"Pelni empat punya empat kapal untuk tol laut, nanti akan ditambah 15 untuk melintas di enam rute," katanya.