Batam (ANTARA News) - Sebanyak 442 orang anggota jemaah haji Kelompok Terbang 4 asal Provinsi Riau terpaksa dipulangkan melalui jalur laut, karena penerbangan dari Batam ke Bandara Sutan Syarif Kasim II terkendala kabut asap kebakaran hutan dan lahan.

Wakil Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji Debarkasi Batam Widarto di Batam, Rabu menyatakan seharusnya jemaah haji dari Pelalawan dan Pekanbaru pulang ke daerahnya menggunakan pesawat, dan jemaah Siak menggunakan kapal, namun karena penerbangan terhalang kabut asap maka diputuskan seluruh jemaah pulang melalui jalur laut.

Jemaah haji Debarkasi Batam terdiri atas 108 orang asal Kabupaten Pelalawan, 170 orang asal Pekanbaru dan 164 orang asal Siak.

"Seluruh jemaah Kloter 4 sudah berangkat pakai kapal ke Buton," kata Widarto.

Perjalanan dari Batam ke Buton diperkirakan memakan waktu lima jam. Kemudian sesampainya di Buton, jemaah haji asal Pelalawan akan melanjutkan perjalanan melalui darat sekira tiga jam. Dan jemaah asal Pekanbaru juga melanjutkan perjalanan melalui darat sekira 1,5 jam.

Sementara itu, dua orang anggota jemaah haji asal Rokan Hulu yang sakit dirawat di Rumah Sakit Otorita Batam hingga kini masih dirawat, bersama seorang pendampingnya.

Dua anggota jemaah yang sakit yaitu Idris Arief Jalil yang sakit jantung dan Badul Saji Abdullah Bin Sanji (75) yang didiagnosa PPOK dan didampingi istrinya Ibon Panglimo.

Pada musim haji 2015, embarkasi Batam memberangkatkan 8.901 orang calon haji yang terdiri atas 795 orang asal Kepri (kloter 1 dan 15), 4.026 orang dari Riau (kloter 2-10 dan kloter 20), 1.872 dari Kalimantan Barat (kloter 11-15) dan 2.108 dari Jambi (kloter 16-20).