Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 150 tim siswa sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah dan sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan se-Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti kontes roket air yang diadakan Universitas Ahmad Dahlan.

"Masing-masing tim terdiri atas dua siswa, dan harus membawa tiga roket air. Dua roket air untuk diluncurkan dan satu roket air untuk cadangan," kata Ketua Panitia Milad Ke-55 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Aris Thobirin di Yogyakarta, Selasa.

Pada peluncuran logo ulang tahun ke-55 UAD dan pembukaan kontes roket air, Thobirin mengatakan sedikitnya ada 300 roket air yang akan diluncurkan dalam kontes hasil inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut.

Rektor UAD Kasiyarno mengatakan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan kunci bagi suatu bangsa dan negara untuk maju. Suatu bangsa dan negara tidak akan bisa maju tanpa menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurut dia, teknologi roket air, meskipun sederhana, tentu memerlukan pengetahuan matematika maupun ilmu pengetahuan alam yang mumpuni. Kondisi itu bisa menjadi modal dasar bagi bangsa ini untuk maju.

"Untuk menjadi bangsa yang mandiri, berdaulat, bermartabat, dan berkemajuan, hanya bisa diraih dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," katanya.