Yogyakarta (ANTARA News) - Di sela konfrensi Global Parlimentiary Against Corruption (GOPAC) ke-6, Ketua DPR, Setya Novanto, melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Zimbabwe, Jacob Francis Mudenda, dan Ketua Parlemen Sudan yang diwakili Aisha Ahmed Mohamed Salah




Dalam pertemuan dengan parlemen Zimbabwe, keduanya membahas berbagai masalah, baik bidang parlemen dan juga pemerintahan.




“Saya menyampaikan rasa terima kasih atau kesediaan Ketua Parlemen Zimbabwe untuk hadir dalam acara GOPAC ini dan juga terima kasih atas pertemuan bilateral ini semoga menjadi kekuatan bagi hubungan kedua negara,” kata Novanto dalam pertemuan tersebut Yogyakarta, Selasa.




Ia menyebutkan, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit itu, dibahas mengenai perdagangan, UKM,




“Tadi juga sempat dibahas mengenai masalah daging sapi, Zimbabwe berharap bisa mengekspor sapi-sapi mereka ke Indonesia. Saya katakan kepada Jacob bahwa Indonesia memiliki kebutuhan yang besar terhadap daging sapi. Kita akan bicarakan kepada Kementerian Perdagangan soal kemungkinan kerjasama iimpor sapi dari Zimbabwe,” kata Novanto.




Di bidang pariwisata, kedua ketua parlemen itu sepakat untuk ditindaklanjuti dan akan menyampaikan ke pemerintah masing-masing.



Sementara itu, pertemuan bilateral dengan Wakil Ketua Parlemen Sudan, Aisha, Novanto menyatakan, kedua pimpinan membicarakan masalah revisi UU KPK Sudan, yang saat ini tengah mereka bahas.




“Dalam pertemuan GOPAC ini memberikan arti penting karena merupakan forum pemberantasan korupsi.




“Mereka sedang selesaikan RUU KPK dan kita, khususnya Komisi III DPR RI akan berikan masukan kepada Sudan,” kata Novanto.




Sudan, kata politisi Partai Golkar itu juga meminta bantuan kepada Indonesia agar mendukung Sudan menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika.




“Sudan minta agar Indonesia mendukung Sudan menjadi tuan rumah KAAA. Tentu Indonesia sangat mendukung. Mudah-mudahan hubungan Indonesia-Sudan baik hubungan parlemen dan pemerintah berjalan baik,” ungkap Novanto.