Peserta TDS hadapi etape terpanjang dan asap
5 Oktober 2015 10:34 WIB
Para pebalap adu kecepatan di etape pertama Tour De Singkarak 2015 di Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (3/10). Sebanyak 131 pebalap mengikuti perlombaan dalam etape berjarak 163 kilometer dari Pantai Carocok, Kabupaten Pesisir Selatan, menuju Pantai Gondoria, Kota Pariaman tersebut. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Sijunjung (ANTARA News - Peserta kejuaraan balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TDS) 2015 hari ini akan menempuh etape terpanjang dari Sijunjung menuju Dharmasraya, Sumatra Barat, dan menghadapi asap selama perjalanan.
Berbeda dengan lintasan sebelumnya yang memiliki banyak tanjakan dan tinggi, etape ketiga berjarak 184,5 kilometer dan lintasannya kebanyakan datar dan panjang.
Selain itu dalam beberapa pekan terakhir sebagian wilayah Sumatera Barat yang dilewati peserta TDS, termasuk Solok, Sijunjung dan Dharmasraya, diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Beberapa pebalap tidak mempermasalahkan kondisi lintasan maupun kemungkinan adanya kabut asap selama perjalanan dan akan tetap mengikuti balap jika pelaksana memutuskan melanjutkan kejuaraan.
"Bagi saya asap tidak masalah karena di tempat tinggal saya (Teheran) jauh lebih buruk. Mungkin pebalap lain yang mengalami masalah dengan asap," kata juara etape kedua TDS 2015 Amir Zargari.
Pebalap Aiman Cahyadi berharap tidak terganggu asap saat berlomba. Pebalap dari Pegasus Continental Cycling Team itu akan berusaha menunjukkan hasil yang terbaik meski kondisi alam kurang begitu mendukung.
"Kami akan bertahan saja. Memang persaingan akan berat. Bagi kami mempertahankan posisi lebih susah dari pada mendapatkannya," kata pemegang jersey oranye serta jersey merah dan putih TDS 2015 itu.
Berbeda dengan lintasan sebelumnya yang memiliki banyak tanjakan dan tinggi, etape ketiga berjarak 184,5 kilometer dan lintasannya kebanyakan datar dan panjang.
Selain itu dalam beberapa pekan terakhir sebagian wilayah Sumatera Barat yang dilewati peserta TDS, termasuk Solok, Sijunjung dan Dharmasraya, diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Beberapa pebalap tidak mempermasalahkan kondisi lintasan maupun kemungkinan adanya kabut asap selama perjalanan dan akan tetap mengikuti balap jika pelaksana memutuskan melanjutkan kejuaraan.
"Bagi saya asap tidak masalah karena di tempat tinggal saya (Teheran) jauh lebih buruk. Mungkin pebalap lain yang mengalami masalah dengan asap," kata juara etape kedua TDS 2015 Amir Zargari.
Pebalap Aiman Cahyadi berharap tidak terganggu asap saat berlomba. Pebalap dari Pegasus Continental Cycling Team itu akan berusaha menunjukkan hasil yang terbaik meski kondisi alam kurang begitu mendukung.
"Kami akan bertahan saja. Memang persaingan akan berat. Bagi kami mempertahankan posisi lebih susah dari pada mendapatkannya," kata pemegang jersey oranye serta jersey merah dan putih TDS 2015 itu.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: