Riau kembali diselimuti asap pekat
3 Oktober 2015 19:51 WIB
Sejumlah pekerja memperbaiki pembatas jalan ketika kabut asap pekat menyelimuti Kabupaten Siak, Riau, Selasa (15/9/15). (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Pekanbaru (ANTARA News) - Riau kembali diselimuti kabut asap pekat meski sehari sebelumnya sempat menipis setelah sejumlah daerah diguyur hujan.
Data Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru pada Sabtu menyebutkan kabut asap pekat menyelimuti tiga daerah di Riau sehingga jarak pandang di lokasi berkisar 50 meter hingga 100 meter.
"Kabut asap yang cukup tebal terpantau di Pelalawan yang mengakibatkan jarak pandang hanya berkisar 50 meter," kata kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.
Kabut asap pekat yang membuat jarak pandang sekitar 100 meter terpantau di Pekanbaru dan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu.
Akibatnya, sejumlah pengendara menyalakan lampu kendaraan pada siang hari untuk menghindari kecelakaan.
Sementara itu jarak pandang terbatas turut terpantau di Kota Dumai yang berkisar 800 meter.
Sehari sebelumnya kabut asap sejumlah daerah sempat menipis setelah sejumlah wilayah diguyur hujan.
Pada Jumat (30/9) petang, jarak pandang di Pekanbaru berkisar 3.000 meter dan masyarakat mulai menanggalkan masker.
"Saya berharap kemarin sudah berakhir setelah hujan cukup lama. Tapi kembali lagi diakhir pekan," kata seorang warga Pekanbaru, Sry Winda.
Keadaan semakin diperparah setelah PLN melakukan pemadaman bergilir pada pagi hari.
Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Riau disinyalir merupakan kabut asap kiriman dari sejumlah wilayah di Sumatera.
BMKG mendeteksi titik panas berada di Sumatera Selatan dengan 90 titik, Jambi empat titik, Lampung 14 titik dan Bangka Belitung tiga titik.
Sementara berdasarkan data yang dirilis pada Sabtu pukul 05.00 WIB itu tidak ditemukan adanya titik api di Riau.
Data Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru pada Sabtu menyebutkan kabut asap pekat menyelimuti tiga daerah di Riau sehingga jarak pandang di lokasi berkisar 50 meter hingga 100 meter.
"Kabut asap yang cukup tebal terpantau di Pelalawan yang mengakibatkan jarak pandang hanya berkisar 50 meter," kata kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin.
Kabut asap pekat yang membuat jarak pandang sekitar 100 meter terpantau di Pekanbaru dan Rengat Kabupaten Indragiri Hulu.
Akibatnya, sejumlah pengendara menyalakan lampu kendaraan pada siang hari untuk menghindari kecelakaan.
Sementara itu jarak pandang terbatas turut terpantau di Kota Dumai yang berkisar 800 meter.
Sehari sebelumnya kabut asap sejumlah daerah sempat menipis setelah sejumlah wilayah diguyur hujan.
Pada Jumat (30/9) petang, jarak pandang di Pekanbaru berkisar 3.000 meter dan masyarakat mulai menanggalkan masker.
"Saya berharap kemarin sudah berakhir setelah hujan cukup lama. Tapi kembali lagi diakhir pekan," kata seorang warga Pekanbaru, Sry Winda.
Keadaan semakin diperparah setelah PLN melakukan pemadaman bergilir pada pagi hari.
Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Riau disinyalir merupakan kabut asap kiriman dari sejumlah wilayah di Sumatera.
BMKG mendeteksi titik panas berada di Sumatera Selatan dengan 90 titik, Jambi empat titik, Lampung 14 titik dan Bangka Belitung tiga titik.
Sementara berdasarkan data yang dirilis pada Sabtu pukul 05.00 WIB itu tidak ditemukan adanya titik api di Riau.
Pewarta: Fazar Muhardi dan Anggi Romadhoni
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015
Tags: