Komisi V prihatin dengan pesawat Aviastar hilang
2 Oktober 2015 19:13 WIB
Dokumentasi dua awak berada di samping pesawat Viking Twin Otter Seri 400, di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jatim, Kamis (1/3). Perusahaan produsen pesawat Twin Otter Viking Air optimistis pasar di Kawasan Indonesia Timur sangat membutuhkan pesawat jenis 'Twin Otter' karena panjang landasan pacu di wilayah tersebut lebih pendek dibandingkan di bandara pada umumnya. (FOTO ANTARA/Eric Ireng)
Jakarta (ANTARA News) - Musibah pesawat Aviastar hilang pada penerbangan rute Masamba-Makassar. Pesawat itu tak terlacak lagi di radar sejak pukul 13.36 WIB menurut keterangan tertulis Kepala Pusat Penerangan dan Komunikasi Kementerian Perhubungan, JA Barata.
Pesawat itu berangkat sekitar pukul 13.29 WIB dari Masamba. Seharusnya tiba di Makassar pukul 14.39 WIB. Namun hingga kini, tak kunjung mendarat.
"Ini duka yang kesekian kalinya di dunia penerbangan Indonesia. Saya ikut prihatin atas musibah yang terjadi pada pesawat Aviastar ini yang menurut informasi semua penumpang tujuh orang dan tiga awak pesawat adalah keluarga pegawai bandar udara," kata anggota Komisi V DPR, Nizar Zahro, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat.
Ia berharap, semoga dalam hitungan jam keberadaan pesawat Aviastar yang hilang kontak itu bisa ditemukan.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai regulator untuk menyiapkan aturan yang ketat sesuai UU Nomor 1/2000 tentang Penerbangan kepada semua maskapai penerbangan.
"Kami berharap agar dalam waktu dekat semua penyebab hilangnya pesawat ini segera terkuak," katanya.
"Saya juga sudah sering kali menyampaikan kepada pemerintah dalam hal ini menteri perhubungan agar kejadian kecelakan pesawat seperti Air Asia, Trigana, dan sekarang Aviastar tidak terjadi lagi dengan menjaga kualitas penerbangannya dan frekuensi penerbangannya," katanya.
Pesawat itu berangkat sekitar pukul 13.29 WIB dari Masamba. Seharusnya tiba di Makassar pukul 14.39 WIB. Namun hingga kini, tak kunjung mendarat.
"Ini duka yang kesekian kalinya di dunia penerbangan Indonesia. Saya ikut prihatin atas musibah yang terjadi pada pesawat Aviastar ini yang menurut informasi semua penumpang tujuh orang dan tiga awak pesawat adalah keluarga pegawai bandar udara," kata anggota Komisi V DPR, Nizar Zahro, dalam keterangan persnya, di Jakarta, Jumat.
Ia berharap, semoga dalam hitungan jam keberadaan pesawat Aviastar yang hilang kontak itu bisa ditemukan.
"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai regulator untuk menyiapkan aturan yang ketat sesuai UU Nomor 1/2000 tentang Penerbangan kepada semua maskapai penerbangan.
"Kami berharap agar dalam waktu dekat semua penyebab hilangnya pesawat ini segera terkuak," katanya.
"Saya juga sudah sering kali menyampaikan kepada pemerintah dalam hal ini menteri perhubungan agar kejadian kecelakan pesawat seperti Air Asia, Trigana, dan sekarang Aviastar tidak terjadi lagi dengan menjaga kualitas penerbangannya dan frekuensi penerbangannya," katanya.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: