Jayapura (ANTARA News) - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, insiden penembakan dua anggota polri oleh oknum Paskhas TNI AU Jumat dini hari di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, telah dilaporkan ke Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti.

"Insiden di Bandara Sentani, saya juga sudah sampaikan ke Kapolri melalui Waka Polri," kata Irjen Pol Paulus Waterpauw usai menjenguk kedua polisi yang sedang di rawat di RS Bhayangkara, Kota Jayapura, Papua, Jumat.

Ia mengatakan, terkait insiden pagi tadi, bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian dan Danlanud Jayapura Kolonel PNB Purwoko Aji Wibowo telah digelar pertemuan di Mapolda Papua guna membahasnya dan bagaimana menyikapinya.

"Jadi, Bapak Pangdam dan Danlanud sudah bersama saya juga sepakat (selesaikan) dan kami laporkan kepada pimpinan kami masing-masing. Kita (Polri dan TNI) punya tanggungjawab yang sama, selamatkan dulu kedua korban ini, kita obati dulu," katanya.

Menurut dia, baik Polri maupun TNI yang bertugas di Bandara Udara Sentani mempunyai tugas sama sehingga hal itu langsung diadakan koordinasi guna menyelesaikan dengan baik, tepat dan cepat.

"Saya menganggap itu sebagai akibat saja (korban polisi), artinya bersama-sama itu, bertujuan, bertugas yang sama untuk melerai atau mengusir pihak masyarakat yang masuk di areal atau wilayah terlarang. Karena tidak boleh semua orang masuk ke situ," katanya.

Penembakan itu berawal dari adanya laporan aksi perusakan di Kawasan Bandara Sentani hingga anggota Polsek Bandara Sentani turun tangan.

Saat sedang membubarkan massa yang sedang dalam merusak, anggota Paskhas TNI-AU melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa, namun engenai dua anggota polisi.

Menurut Kapolda, insiden itu murni kecelakaan, apalagi saat itu penerangan lampu tidak cukup ada. "Kasus itu murni kecelakaan dan miskomunikasi," kata Waterpauw.

Kedua korban --Briptu Riqzan dan dan Briptu Wahidin-- tengah dirawat di ruang Cenderawasih RS Bhayangkara, Kota Jayapura.