Jakarta (ANTARA News) - Pakar hukum internasional Universitas Indonesia Jakarta Prof Hikmahanto Juwana mengatakan perjuangan untuk mendapat pengakuan dunia terhadap kemerdekaan Palestina belum selesai meskipun bendera negara tersebut sudah dikibarkan di Markas PBB.

"Tentu saja pengibaran bendera Palestina di PBB itu merupakan sejarah. Namun, perjuangan belum selesai karena negara-negara seperti Amerika Serikat dan sekutunya belum mengakui," kata Hikmahanto saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Hikmahanto mengatakan pengibaran bendera Palestina itu menunjukkan bahwa PBB sudah mengarah pada posisi mengakomodasi aspirasi masyarakat internasional yang mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Untuk lebih memperkuat pengakuan dunia internasional terhadap Palestina, Hikmahanto mengatakan Indonesia bisa memprakarsai konferensi yang menghadirkan faksi-faksi yang ada di Palestina dan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

"Konferensi tersebut bisa diadakan di Indonesia, dengan juga mengundang negara-negara yang belum mengakui Palestina seperti Amerika Serikat dan sekutunya," tuturnya.

Sebelumnya, bendera Palestina dikibarkan di tiang bendera di kebun mawar di Markas Besar PBB, New York, Rabu (30/9).

Negara Palestina, yang akhirnya diterima sebagai negara nonanggota PBB, memperoleh dukungannya pada awal September dari Sidang Majelis Umum PBB untuk mengibarkan benderanya di PBB, berdampingan dengan bendera negara anggota badan dunia tersebut.

"Saya katakan kepada rakyat saya di mana saja kibarkan bendera Palestina setinggi mungkin sebab itu adalah lambang identitas Palestina kita," kata Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, seperti dilansir Xinhua.