Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka melemah tipis sebesar 10,90 poin seiring dengan aksi ambil untung pemodal.

IHSG BEI dibuka melemah sebesar 10,90 poin atau 0,26 persen menjadi 4.243,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 2,79 poin (0,39 persen) menjadi 708,97.

"Setelah menguat pada perdagangan sebelumnya (Kamis, 1/10), IHSG BEI pada awal perdagangan di akhir pekan ini (Jumat, 2/10) terkena aksi ambil untung sehingga kenaikannya cenderung tertahan," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan bahwa pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang bergerak di area negatif menambah sentimen negatif bagi pasar saham di dalam negeri.

"Meski dibayangi sentimen negatif, namun masih ada aksi beli selektif dari sebagian pelaku pasar, adanya aksi itu diharapkan pelemahan IHSG tidak terlalu dalam," katanya.

Ia mengharapkan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatatkan deflasi pada bulan September sebesar 0,05 persen dapat direspon positif pasar. Terjaganya laju inflasi pada tahun ini menandakan perekonomian Indonesia masih stabil.

Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa secara teknikal, IHSG BEI masih terbuka peluang untuk bergerak menguat meski dalam jangka pendek.

"Diharapkan level batas bawah IHSG di 4.120 poin masih dapat terjaga sehingga potensi untuk bergerak menuju 4.308 poin dapat tercapai," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik sebesar 416,70 poin atau 2,00 persen menjadi 21.263,00, indeks Nikkei turun 97,29 poin (0,55 persen) menjadi 17.625,13, dan indeks Straits Times melemah 22,04 poin (0,79 persen) ke posisi 2.779,81.