Maskapai batalkan 34 penerbangan rute Pekanbaru
1 Oktober 2015 21:50 WIB
ilustrasi Pesawat komersial bersiap tinggal landas di landasan yang terselimuti asap sisa kebakaran hutan dan lahan di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (19/6). Kebakaran lahan dan hutan di Riau masih terus terjadi mengakibatkan asap pekat yang mulai menganggu kesehatan warga dan aktivitas penerbangan. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Pekanbaru (ANTARA News) - Pengelola Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menyebut, perusahaan penerbangan telah membatalkan 34 dari total 68 penerbangan rute Pekanbaru akibat asap dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.
"Dari 68 penerbangan, sudah dibatalkan 17 kali dari kemarin atau 34 penerbangan tiba dan berangkat," terang Airport Duty Manager Bandara Internasional SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan di Pekanbaru, Kamis.
Ibnu menjelaskan, maskapai yang batalkan atau mengurangi frekuensi terbang itu seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink Indonesia, Sriwijaya Air, Batik Air, AirAsia, Malindo Air dan Indonesia AirAsia.
Rata-rata alasan perusahaan penerbangan tersebut membatalkan karena kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan, sehingga membahayakan bagi keselamatan karena berada pada angka 1.000 meter dan cenderung turun.
Pihaknya masih menunggu kepastian informasi penerbangan dari beberapa maskapai karena hingga malam ini atau pukul 20.30 WIB, baru 15 penerbangan melakukan aktifitas pendaratan dan lepas landas di landasan pacu bandara setempat.
"Kita belum tahu, malam ini. Apakah jarak pandang tetap 1.000 meter atau turun lagi dan itu tergantung dengan kondisi cuaca atau arah angin. Seperti pesawat Garuda GA-198, Lion JT-392 dan JT 296 dari Jakarta," ucapnya.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebut, tidak terdapat lagi hot spot atau titik panas yang terdeteksi di Provinsi Riau melainkan dari provinsi tetangga seperti Jambi dan Sumatera Selatan.
Meski demikian, sejumlah daerah masih diselimuti kabut asap pekat seperti Pekanbaru, Dumai, Pelalawan dan Rengat. "Jarak pandang di beberapa daerah masih berkisar 500 meter," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Ia berujar, kabut asap pekat masih menyelimuti Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu membuat jarak pandang hanya tersisa 300 meter. Sementara di Dumai dan Pelalawan jarak pandang hanya 500 meter dan Pekanbaru 1.000 meter.
"Arah angin yang cenderung dari Selatan ke Utara membuat Riau masih akan diselimuti asap," ujarnya.
Data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyebutkan, setiap hari tidak kurang dari 66 kali pesawat terbang melakukan aktivitas landing atau pendaratan dan take off atau lepas landas.
Aktivitas penerbangan itu dilakukan 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.
"Dari 68 penerbangan, sudah dibatalkan 17 kali dari kemarin atau 34 penerbangan tiba dan berangkat," terang Airport Duty Manager Bandara Internasional SSK II Pekanbaru, Ibnu Hasan di Pekanbaru, Kamis.
Ibnu menjelaskan, maskapai yang batalkan atau mengurangi frekuensi terbang itu seperti Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink Indonesia, Sriwijaya Air, Batik Air, AirAsia, Malindo Air dan Indonesia AirAsia.
Rata-rata alasan perusahaan penerbangan tersebut membatalkan karena kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan, sehingga membahayakan bagi keselamatan karena berada pada angka 1.000 meter dan cenderung turun.
Pihaknya masih menunggu kepastian informasi penerbangan dari beberapa maskapai karena hingga malam ini atau pukul 20.30 WIB, baru 15 penerbangan melakukan aktifitas pendaratan dan lepas landas di landasan pacu bandara setempat.
"Kita belum tahu, malam ini. Apakah jarak pandang tetap 1.000 meter atau turun lagi dan itu tergantung dengan kondisi cuaca atau arah angin. Seperti pesawat Garuda GA-198, Lion JT-392 dan JT 296 dari Jakarta," ucapnya.
Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru menyebut, tidak terdapat lagi hot spot atau titik panas yang terdeteksi di Provinsi Riau melainkan dari provinsi tetangga seperti Jambi dan Sumatera Selatan.
Meski demikian, sejumlah daerah masih diselimuti kabut asap pekat seperti Pekanbaru, Dumai, Pelalawan dan Rengat. "Jarak pandang di beberapa daerah masih berkisar 500 meter," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Ia berujar, kabut asap pekat masih menyelimuti Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu membuat jarak pandang hanya tersisa 300 meter. Sementara di Dumai dan Pelalawan jarak pandang hanya 500 meter dan Pekanbaru 1.000 meter.
"Arah angin yang cenderung dari Selatan ke Utara membuat Riau masih akan diselimuti asap," ujarnya.
Data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyebutkan, setiap hari tidak kurang dari 66 kali pesawat terbang melakukan aktivitas landing atau pendaratan dan take off atau lepas landas.
Aktivitas penerbangan itu dilakukan 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: