Bandung (ANTARA News) - Pelaksana harian Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengantisipasi terjadinya kejadian penganiayaan aktivitis lingkungan seperti yang menimpa aktivis antitambang pasir di Desa Selok Awar-Awar, Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jatim, yakni Salim Kancil dan Tosan yang dianiaya massa.
"Jawa Barat sudah antisipasi duluan sebelum terjadi. Alhamdulillah kan," kata Deddy Mizwar usai memimpin Upacara Peringakatan Hari Kesaktian Pancasila di Halaman Gedung Sate Bandung, Kamis.
Ia menuturkan salah satu bentuk antisipasi kejadian penganiayaan aktivitis lingkungan di Jawa Barat ialah dengan dibentuknya Satuan Tugas Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Terpadu.
"Satgas itu melibatkan banyak pihak seperti Satpol PP hingga aparat penegak hukum yang lain seperti kepolisian," kata dia.
Menurut dia, peristiwa yang terjadi di Lumajang tersebut bisa juga terjadi di Jawa Barat jika tidak diantisipasi.
"Ya ada potensi, tapi jangan sampai seperti itu kita hajar duluan makanya," kata dia.
Sebelumnya, dua aktivis antitambang pasir di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang yakni Salim Kancil dan Tosan dianiaya oleh massa hingga menyebabkan korban Salim meninggal dunia dan Tosan mengalami luka parah, tanggal 26 September 2015.
Kedua korban kekerasan itu dikenal sebagai warga penolak tambang pasir di pesisir Pantai Watu Pecak dan keduanya dianiaya di tempat terpisah oleh puluhan orang suruhan dengan cara yang tidak manusiawi.
Jabar antisipasi kejadian penganiayaan aktivis lingkungan
1 Oktober 2015 10:41 WIB
Wakil Gubernur Deddy Mizwar (ANTARA FOTO/anang)
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: