Jack Dorsey tetap komandoi Twitter
1 Oktober 2015 07:47 WIB
Setelah Dick Costolo (kiri) mundur sebagai bos Twitter, platform media sosial multiblog ini dilanda krisis kepemimpinan sehingga memaksa sang pendiri Jack Dorsey turun gunung lagi memimpin Twitter (ANTARA FOTO/Syamsu Milla)
San Francisco (ANTARA News) - Pendiri Twitter Jack Dorsey akan tetap mengepalai perusahaan ini sehingga mengakhiri pencarian lama eksekutif top yang selama ini dilakukan Twitter.
Laman berita teknologi Re/code mengutip sumber-sumber anonim mengatakan bahwa pengumuman Dorsey sebagai kepala eksekutif permanen Twitter akan dilakukan Kamis waktu AS.
Dorsey akan melanjutkan layanan pembayaran digital Square yang didirikannya lima tahun lalu.
Selama ini Twitter belum berhasil mencari kepala eksekutif baru sehingga membangkitkan kekhawatiran terhadap masa depan platform media sosial itu.
Perusahaan media sosial yang berbasis di San Francisco itu sedang mencari pengganti Dick Costolo yang mundur pada 12 Juni, sedangkan Dorsey menjadi pejabat sementara sejak 1 Juli.
Pencarian lama kepala eksekutif baru ini telah mengkhawatirkan para investor, sedangkan para analis mengkhawatirkan masa depan Twitter yang selama ini tidak berhasil tumbuh sejak "go public" pada 2013.
Euforia terhadap Twitter meredup sejak IPO atau "go public" pada November 2013, demikian AFP.
Laman berita teknologi Re/code mengutip sumber-sumber anonim mengatakan bahwa pengumuman Dorsey sebagai kepala eksekutif permanen Twitter akan dilakukan Kamis waktu AS.
Dorsey akan melanjutkan layanan pembayaran digital Square yang didirikannya lima tahun lalu.
Selama ini Twitter belum berhasil mencari kepala eksekutif baru sehingga membangkitkan kekhawatiran terhadap masa depan platform media sosial itu.
Perusahaan media sosial yang berbasis di San Francisco itu sedang mencari pengganti Dick Costolo yang mundur pada 12 Juni, sedangkan Dorsey menjadi pejabat sementara sejak 1 Juli.
Pencarian lama kepala eksekutif baru ini telah mengkhawatirkan para investor, sedangkan para analis mengkhawatirkan masa depan Twitter yang selama ini tidak berhasil tumbuh sejak "go public" pada 2013.
Euforia terhadap Twitter meredup sejak IPO atau "go public" pada November 2013, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: