Sebanyak 215 haji asal Ngawi tiba dengan selamat
30 September 2015 22:55 WIB
ilustrasi Kedatangan Jamaah Haji Sumut Sejumlah jamaah haji asal Medan dan Padang Lawas Utara tiba di Asrama Haji Medan, Sumatera Utara, Rabu (30/9). Sebanyak 377 jamaah haji asal Kota Medan dan Kabupaten Padang Lawas Utara kembali ke tanah air setelah menjalankan ibadah haji. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)
Ngawi (ANTARA News) - Sebanyak 215 haji asal Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tiba di Tanah Air dengan selamat dan langsung disambut tangis haru keluarga saat upacara penyambutan pemulangan jamaah haji di Pendopo Wedya Graha kantor bupati setempat, Rabu.
Data Kementerian Agama Ngawi mencatat, dari 215 haji yang ada, satu orang haji terpaksa masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji Sukolilo, Surabaya, karena sakit.
Sejumlah jamaah haji terlihat langsung melakukan sujud syukur setelah turun dari bus yang membawanya bersama rombongan dari Surabaya menunju Ngawi. Ratusan haji yang tergabung dalam kloter dua tersebut tiba di Ngawi, sore tadi.
"Ahamdulillah, telah sampai kembali di Ngawi. Saya benar-benar bersyukur dan bahagia bisa bertemu kembali dengan keluarga," ujar salah satu Hajah Ngawi, Jamilatul Nikmah, kepada wartawan.
Menurut dia, perjalanan haji ke Tanah Suci pada tahun 2015 diwarnai banyak kejadian tragis. Berbagai musibah terjadi selama penyelenggaraan haji di Arab Saudi, mulai dari jatuhnya "crane", badai yang melanda kawasan setempat, hingga tragedi Mina yang menimbulkan korban hingga ribuan orang.
"Saya sangat bersyukur karena dapat menjalani ibadah haji dengan lancar dan telah kembali lagi ke kampung halaman dengan selamat. Semuanya ini karena lindungan Allah SWT," katanya.
Sementara, anggota tim kesehataan jamaah haji Ngawi, dr Indah Pitarti, mengatakan, satu jamaah haji yang menjalani perawatan di Rummah Sakit Haji Sukolilo adalah, Haji Prawiro Sudarmo, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Karangjati, Ngawi.
"Secara umum, kondisi haji asal Ngawi dalam keadaan baik. Namun, terdapat empat haji yang mengaami sakit saat rombongan tiba di Surabaya dan pendopo pemkab. Satu dari empat yang sakit masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji Surabaya sedangkan tiga lainnya sakit akibat kecapekan perjalanan jauh," kata dr Indah.
Pihaknya berharap para haji asal Ngawi yang baru saja tiba di Tanah Air tersebut, dapat menjadi haji yang mabrur dan barokah.
Data Kementerian Agama Ngawi mencatat, dari 215 haji yang ada, satu orang haji terpaksa masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji Sukolilo, Surabaya, karena sakit.
Sejumlah jamaah haji terlihat langsung melakukan sujud syukur setelah turun dari bus yang membawanya bersama rombongan dari Surabaya menunju Ngawi. Ratusan haji yang tergabung dalam kloter dua tersebut tiba di Ngawi, sore tadi.
"Ahamdulillah, telah sampai kembali di Ngawi. Saya benar-benar bersyukur dan bahagia bisa bertemu kembali dengan keluarga," ujar salah satu Hajah Ngawi, Jamilatul Nikmah, kepada wartawan.
Menurut dia, perjalanan haji ke Tanah Suci pada tahun 2015 diwarnai banyak kejadian tragis. Berbagai musibah terjadi selama penyelenggaraan haji di Arab Saudi, mulai dari jatuhnya "crane", badai yang melanda kawasan setempat, hingga tragedi Mina yang menimbulkan korban hingga ribuan orang.
"Saya sangat bersyukur karena dapat menjalani ibadah haji dengan lancar dan telah kembali lagi ke kampung halaman dengan selamat. Semuanya ini karena lindungan Allah SWT," katanya.
Sementara, anggota tim kesehataan jamaah haji Ngawi, dr Indah Pitarti, mengatakan, satu jamaah haji yang menjalani perawatan di Rummah Sakit Haji Sukolilo adalah, Haji Prawiro Sudarmo, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Karangjati, Ngawi.
"Secara umum, kondisi haji asal Ngawi dalam keadaan baik. Namun, terdapat empat haji yang mengaami sakit saat rombongan tiba di Surabaya dan pendopo pemkab. Satu dari empat yang sakit masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Haji Surabaya sedangkan tiga lainnya sakit akibat kecapekan perjalanan jauh," kata dr Indah.
Pihaknya berharap para haji asal Ngawi yang baru saja tiba di Tanah Air tersebut, dapat menjadi haji yang mabrur dan barokah.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/ Louis Rika
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: