Kabut asap kembali selimuti perairan Langkat
30 September 2015 22:52 WIB
ilustrasi Palembang Diselimuti Kabut Asap Nelayan mencari ikan diperairan sungai musi dengan latar jembatan Ampera yang tertutup kabut asap, Palembang, Sumsel. Selasa (29/9). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)
Langkat, Sumut (ANTARA News) - Kabut asap kiriman dari kebakaran hutan di wilayah Sumatera, kembali menyelimuti perairan Kabupaten Langkat sehingga menghalangi nelayan di daerah itu untuk melaut.
"Nelayan tidak melaut karena kabut asap di perairan Langkat menghalangi jarak pandang," kata Muslim, salah seorang nelayan Brandan Barat di Brandan, Rabu.
Ia mengatakan, kabut asap masih terus menyelimuti perairan Langkat, membuat pulau-pulau di sekitar perairan tidak kelihatan jelas.
Akibat kabut asap tersebut, jarak pandang di perairan Langkat hanya 500 meter.sekitar
"Nelayan tak melaut, karena takut bertabrakan kapal besar di tengah laut," katanya.
Ridwan salah seorang nelayan lainnya menjelaskan, akibat kabut asap itu banyak nelayan yang mengisi waktu luangnya dengan memperbaiki sampan serta memperbaiki peralatan melautnya, sambil menungu kabut asap mulai menipis.
"Kondisi kabut asap yang kembali menyelimuti perairan Langkat, sangat mengganggu nelayan untuk melaut, apalagi jarak pandangnya hanya 500 meter," katanya.
"Nelayan tidak melaut karena kabut asap di perairan Langkat menghalangi jarak pandang," kata Muslim, salah seorang nelayan Brandan Barat di Brandan, Rabu.
Ia mengatakan, kabut asap masih terus menyelimuti perairan Langkat, membuat pulau-pulau di sekitar perairan tidak kelihatan jelas.
Akibat kabut asap tersebut, jarak pandang di perairan Langkat hanya 500 meter.sekitar
"Nelayan tak melaut, karena takut bertabrakan kapal besar di tengah laut," katanya.
Ridwan salah seorang nelayan lainnya menjelaskan, akibat kabut asap itu banyak nelayan yang mengisi waktu luangnya dengan memperbaiki sampan serta memperbaiki peralatan melautnya, sambil menungu kabut asap mulai menipis.
"Kondisi kabut asap yang kembali menyelimuti perairan Langkat, sangat mengganggu nelayan untuk melaut, apalagi jarak pandangnya hanya 500 meter," katanya.
Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: