Kampung Cihurang percontohan kesejahteraan nelayan
30 September 2015 19:27 WIB
ilustrasi Nelayan Kembali Melaut Usai Lebaran Sejumlah nelayan berlayar di kampung nelayan Belawan Medan, Sumatera Utara, Selasa (21/7). Para nelayan di kawasan itu kembali melaut usai merayakan Lebaran. (ANTARA FOTO/Septianda Perdana) ()
Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati (Ikawati) Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) RI akan menjadikan Kampung Nelayan Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sebagai kawasan percontohan/role model peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan di Indonesia.
"Kampung nelayan sudah terbiasa di-prototipe-kan sebagai daerah miskin, tidak punya prioritas. Oleh sebab itu, kami akan buat role model peningkatan kesejahteraan di Kampung Nelayan Cihurang, Kabupaten Sukabumi," kata Ketua Ikawati Kementerian ATR/BPN, Hanifah Husein Mursyidan Baldan di sela-sela acara Bakti Sosial di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.
Ia mengatakan, stigma kaum nelayan dan petani sebagai kaum yang paling tertinggal dibandingkan profesi lainnya diharapkan dapat dihilangkan.
Hanifah menyebutkan, pihaknya tengah menyiapkan program role model kampung nelayan secara detail, termasuk program pemberian bantuan kepada warga.
"Kami sedang siapkan programnya secara detail. Kita punya badan hukum, termasuk meminta bantuan corporate social responsibility (CSR) BUMN. Secara profesional kita juga akan mencari (anggaran)," ujarnya.
Kendati demikian, dirinya meminta dengan berbagai program bantuan yang diberikan, tidak semerta-merta menjadikan masyarakat kampung nelayan menjadi malas.
"Kami hanya memberi kail, bukan ikan. Yang namanya anggaran pasti ada batasnya, tetapi ada skala prioritas. Kami buat perencanaan sampai 2019. Semua ini adalah pintu masuk agar nelayan juga bisa makmur," ucapnya.
Bentuk bakti sosial yang akan dilakukan Ikawati diantaranya adalah menyiapkan alat penyedot air bersih untuk mengatasi kesulitan air/kekeringan yang dialami warga, pembuatan MCK, serta merenovasi sejumlah rumah warga yang sudah tak layak huni.
(T.S037)
"Kampung nelayan sudah terbiasa di-prototipe-kan sebagai daerah miskin, tidak punya prioritas. Oleh sebab itu, kami akan buat role model peningkatan kesejahteraan di Kampung Nelayan Cihurang, Kabupaten Sukabumi," kata Ketua Ikawati Kementerian ATR/BPN, Hanifah Husein Mursyidan Baldan di sela-sela acara Bakti Sosial di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu.
Ia mengatakan, stigma kaum nelayan dan petani sebagai kaum yang paling tertinggal dibandingkan profesi lainnya diharapkan dapat dihilangkan.
Hanifah menyebutkan, pihaknya tengah menyiapkan program role model kampung nelayan secara detail, termasuk program pemberian bantuan kepada warga.
"Kami sedang siapkan programnya secara detail. Kita punya badan hukum, termasuk meminta bantuan corporate social responsibility (CSR) BUMN. Secara profesional kita juga akan mencari (anggaran)," ujarnya.
Kendati demikian, dirinya meminta dengan berbagai program bantuan yang diberikan, tidak semerta-merta menjadikan masyarakat kampung nelayan menjadi malas.
"Kami hanya memberi kail, bukan ikan. Yang namanya anggaran pasti ada batasnya, tetapi ada skala prioritas. Kami buat perencanaan sampai 2019. Semua ini adalah pintu masuk agar nelayan juga bisa makmur," ucapnya.
Bentuk bakti sosial yang akan dilakukan Ikawati diantaranya adalah menyiapkan alat penyedot air bersih untuk mengatasi kesulitan air/kekeringan yang dialami warga, pembuatan MCK, serta merenovasi sejumlah rumah warga yang sudah tak layak huni.
(T.S037)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: