IHSG BEI ditutup menguat sebesar 45,50 poin atau 1,09 persen menjadi 4.223,90. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 8,27 poin (1,18 persen) menjadi 704,97.
Kepala ahli ekonomi PT Bank Negara Indonesia Persero (BNI), Ryan Kiryanto, di Jakarta, mengatakan, paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah kemarin (29/9), menunjukan pemerintah fokus untuk mengembalikan kepercayaan pasar terhadap investasi di Indonesia.
"Sebelum paket kebijakan jilid I dan II dikeluarkan, pelaku pasar cenderung menunggu. Saat ini kita bisa lihat sebagian saham cenderung jauh lebih baik," katanya.
Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, menambahkan, pelaku pasar juga mendapatkan harapan dari data ekonomi Indonesia yang disinyalir masih dalam kondisi stabil sehingga memicu pelaku pasar aktif melakukan transaksi beli saham di dalam negeri.
"Diharapkan data ekonomi domestik sesuai dengan harapan pasar sehingga potensi IHSG BEI melanjutkan kenaikan terbuka," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, harapan positif juga datang dari kinerja emiten periode kuartal ketiga tahun ini. Jika sentimennya positif maka secara teknikal IHSG dapat dicapai menuju level 4.260 poin dalam waktu dekat.
Tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 277.597 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 3,79 miliar lembar saham senilai Rp4,37 triliun. Sebanyak 181 saham bergerak naik, 118 saham bergerak turun, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan sebanyak 90 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik sebesar 289,70 poin atau 1,41 persen menjadi 20.846,30, indeks Nikkei naik 457,31 poin (2,70 persen) menjadi 17.388,15, dan indeks Straits Times melemah 2,34 poin (0,08 persen) ke posisi 2.785,60.