Jamaah ke Jeddah dan Madinah dengan bus upgrade
29 September 2015 19:36 WIB
ilustrasi Jamaah Calon Haji Indonesia Jamaah calon haji secara bertahap meninggalkan tenda di arafah untuk menuju Musdalifah dengan Bus Taradudi yang telah dipersiapkan khusus untuk jamaah haji Indonesia (23/9). (kemenag)
Mekkah (ANTARA News) - Jamaah haji Indonesia yang akan kembali ke Tanah Air dari Mekkah ke Jeddah maupun yang akan melanjutkan ibadah ke Madinah akan mendapat bus yang telah di-upgrade atau ditingkatkan kualitasnya sehingga lebih nyaman.
"Jamaah akan diangkut dengan bus-bus yang relatif baru dan fasilitas yang membuat mereka nyaman, baik untuk jamaah yang berangkat ke Jeddah maupun jamaah gelombang kedua yang akan berangkat ke Madinah dari Mekkah," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Abdul Djamil di Mekkah, Arab Saudi, Selasa.
Peningkatan kualitas (upgrade) bus, lanjut dia, dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pemerintah cq Kemenag selaku Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan DPR-RI khususnya Komisi VIII, karena melihat dalam perjalanan jamaah gelombang pertama dari Madinah ke Mekkah banyak mengalami hambatan karena bus yang kurang bagus, bahkan ada yang berusia di bawah tahun 2007.
Djamil menyebut kendala yang dihadapi tanpa upgrade bus antara lain bus mogok di tengah jalan, penyejuk udara (AC) mati, kerusakan mesin, dan koper yang tidak terangku yang membuat jamaah tidak nyaman serta terlambat sampai di lokasi tujuan.
"Kalau ke Mekkah tidak masalah dengan ketepatan waktu, namun bila ke Madinah waktunya harus tepat karena ada ibadah Arbain 8-9 hari yang harus dijalani jamaah," katanya.
Oleh karena itulah, Kemenag mengeluarkan anggaran cadangan (safeguarding) untuk membiayai peningkatan kualitas bus baik untuk jamaah yang akan menempuh perjalanan jauh sekitar 7-8 jam dari Mekkah ke Madinah, maupun jamaah yang akan kembali ke Tanah Air dari Mekkah ke Bandara International King Abdul Aziz di Jeddah.
"Dengan upgrade bus tersebut memiliki fasilitas reclining seat, ruang kabin yang lebih longgar, bagasi di bawah bus, toilet, dan AC," ujar Djamil.
Dengan demikian ia berharap kasus 27 bus mogok ketika perjalanan Madinah ke Mekkah tidak terjadi lagi pada keberangkatan jamaah gelombang kedua dari Mekkah ke Madinah maupun dari Mekkah ke Jeddah.
Lebih dari 75 ribu jamaah haji Indonesia akan mulai bergerak dari Mekkah ke Madinah pada 3 Oktober 2015 dan sisanya akan kembali secara bertahap ke Tanah Air dari Mekkah ke Jeddah.
Tahun ini Indonesia mengirim sebanyak 168 ribu jamaah untuk menunaikan ibadah haji di Arab Saudi, yang terdiri dari 13.600 jamaah haji khusus dan 155.200 jamaah reguler. Jamaah haji reguler dilayani secara langsung oleh PPIH Arab Saudi 1436H/2015, sedangkan jamaah haji khusus oleh biro perjalanan masing-masing.
"Jamaah akan diangkut dengan bus-bus yang relatif baru dan fasilitas yang membuat mereka nyaman, baik untuk jamaah yang berangkat ke Jeddah maupun jamaah gelombang kedua yang akan berangkat ke Madinah dari Mekkah," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Abdul Djamil di Mekkah, Arab Saudi, Selasa.
Peningkatan kualitas (upgrade) bus, lanjut dia, dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pemerintah cq Kemenag selaku Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dengan DPR-RI khususnya Komisi VIII, karena melihat dalam perjalanan jamaah gelombang pertama dari Madinah ke Mekkah banyak mengalami hambatan karena bus yang kurang bagus, bahkan ada yang berusia di bawah tahun 2007.
Djamil menyebut kendala yang dihadapi tanpa upgrade bus antara lain bus mogok di tengah jalan, penyejuk udara (AC) mati, kerusakan mesin, dan koper yang tidak terangku yang membuat jamaah tidak nyaman serta terlambat sampai di lokasi tujuan.
"Kalau ke Mekkah tidak masalah dengan ketepatan waktu, namun bila ke Madinah waktunya harus tepat karena ada ibadah Arbain 8-9 hari yang harus dijalani jamaah," katanya.
Oleh karena itulah, Kemenag mengeluarkan anggaran cadangan (safeguarding) untuk membiayai peningkatan kualitas bus baik untuk jamaah yang akan menempuh perjalanan jauh sekitar 7-8 jam dari Mekkah ke Madinah, maupun jamaah yang akan kembali ke Tanah Air dari Mekkah ke Bandara International King Abdul Aziz di Jeddah.
"Dengan upgrade bus tersebut memiliki fasilitas reclining seat, ruang kabin yang lebih longgar, bagasi di bawah bus, toilet, dan AC," ujar Djamil.
Dengan demikian ia berharap kasus 27 bus mogok ketika perjalanan Madinah ke Mekkah tidak terjadi lagi pada keberangkatan jamaah gelombang kedua dari Mekkah ke Madinah maupun dari Mekkah ke Jeddah.
Lebih dari 75 ribu jamaah haji Indonesia akan mulai bergerak dari Mekkah ke Madinah pada 3 Oktober 2015 dan sisanya akan kembali secara bertahap ke Tanah Air dari Mekkah ke Jeddah.
Tahun ini Indonesia mengirim sebanyak 168 ribu jamaah untuk menunaikan ibadah haji di Arab Saudi, yang terdiri dari 13.600 jamaah haji khusus dan 155.200 jamaah reguler. Jamaah haji reguler dilayani secara langsung oleh PPIH Arab Saudi 1436H/2015, sedangkan jamaah haji khusus oleh biro perjalanan masing-masing.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015
Tags: