Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memimpin upacara serah terima jabatan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI dari Mayjen TNI Endang Sodik kepada Brigjen TNI Tatang Sulaiman, di Kantor Panglima TNI, Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam sambutannya mengatakan serah terima jabatan di lingkungan TNI hakekatnya memiliki dua dimensi, yakni dimensi dinamika dan dimensi pembinaan.
Dari sisi dinamika, serah terima jabatan merupakan kebutuhan dan keharusan, guna memelihara momentum, performance dan tingkat kesegaran organisasi, dalam mengemban tugas pokoknya. Sedangkan dari sisi pembinaan, serah terima jabatan merupakan bagian dari pembinaan personel, dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kualitas kinerja, sesuai peran, tugas pokok serta fungsi organisasi.
"Serah terima jabatan ini menyangkut substansi penting dan strategis bagi TNI, khususnya dalam melaksanakan pengelolaan arus informasi dan komunikasi yang sangat berpengaruh dalam kehidupan TNI," ujarnya.
Pusat Penerangan (Puspen) TNI, kata Panglima TNI, adalah penjuru terdepan dalam mengelola serta mengomunikasikan kembali informasi ke ruang publik. Oleh sebab itu, Puspen TNI secara aktif dan proaktif harus mampu menghadirkan kinerja Penerangan TNI, yang berkualitas, tepat dan akurat.
"Kita memahami, era demokrasi menuntut pola komunikasi dua arah yang masing-masing pihak ikut terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, dalam melakukan komunikasi dengan publik, Puspen TNI harus benar-benar mampu memahami wilayah imajinasi publik terhadap TNI, sehingga komunikasi berjalan efektif," tuturnnya.
Menurut Gatot, efektivitas komunikasi akan bisa diperoleh manakala informasi yang disampaikan oleh Puspen TNI bisa diterima, dipercaya, kemudian juga dilaksanakan oleh publiknya baik internal maupun eksternal.
"Puspen TNI sebagai sumber utama informasi TNI dan juru bicara Panglima TNI, apa yang disuarakan oleh Pusat Penerangan TNI, tidak kontraproduktif melainkan kontributif, sehingga mampu memberi penguatan baik yang bersifat internal maupun eksternal, atas segala peran dan tugas pokok TNI," kata Panglima TNI.
Ia mengatakan, banyak hal yang dilakukan oleh TNI yang harus dikomunikasikan kepada publik. Disini peran Puspen TNI dituntut semakin gencar untuk menginformasikan apa yang telah dilakukan dan dikerjakan oleh Prajurit TNI sehingga reputasi TNI, baik secara institusi maupun individu prajurit diketahui dan diakui oleh masyarakat luas.
"Ruang publik berupa media massa cetak maupun elektronik, serta media sosial sudah sedemikian besar yang memberi akses untuk Puspen TNI berkiprah sebagaimana tugas pokok dan fungsinya. Lakukan liputan apapun yang dikerjakan oleh TNI, kemudian sebarluaskan secara baik seluruh kegiatan itu," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI menekankan agar Puspen TNI tidak hanya memublikasi kegiatan-kegiatan pemimpinnya, melainkan juga meliput kegiatan-kegiatan satuan TNI.
"Kita melakukan komunikasi dan publikasi bukan semata pencitraan, tetapi memberi informasi jujur yang dikemas dengan baik kepada publik, yang dengan cara itu maka publik akan percaya tanpa harus kita meminta untuk percaya. Ingat, pengakuan terhadap reputasi TNI jauh lebih penting dari sekedar pencitraan," tuturnya.
Selain itu, tambah dia, Puspen TNI juga perlu membuat dan menyimpan seluruh dokumentasi kegiatan TNI, karena dokumentasi merupakan bagian penting dalam sejarah kehidupan TNI.
"Dokumentasi, baik berupa foto, video, bahkan dokumen pemberitaan tentang TNI, akan memiliki nilai historis dan strategis, yang akan sangat bermanfaat baik sekarang maupun masa depan," kata Panglima TNI.
Panglima TNI pimpin sertijab Kapuspen
29 September 2015 17:41 WIB
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: