Batam (ANTARA News) - Pelayaran Domestik dan Internasional dari Batam, Peovinsi Kepulauan Riau pada Selasa siang lumpuh akibat jarak pandang hanya dibawah 500 meter.

"Ini sudah perintah kepala kantor. Semua tidak boleh berlayar karena jarak pandang sangat buruk," kata Syahbandar Pelabuhan Umum Telaga Punggur Erwin Sjafrizal di Batam, Selasa.

Ia mengatakan, Kepala Kantor Pelabuhan Batam Gajah Roseno sudah mengunjungi semua pelabuhan di Batam. Kepala kantor mengintruksikan semua ditunda sampai asap menipis.

"Perintahnya menunggu jarak pandang membaik. Termasuk yang pelayaran ke Singapura dan Malaysia juga ditunda sampai jarak pandang membaik," kata dia.

Saat ini, kata dia, jarak pandang pada perairan Batam hanya berkisar 200 meter. Hal itu jauh dari batas normal 1,5 mil laut.

"Pada perairan Tanjungpinang masih bisa. Sejumlah kapal yang terlanjur berlayar dari Tanngpinang masih masuk. Namun dari Batam sudah tidak bisa lagi," kata Erwin.

Meskipun tidak ada pelayaran, namun kondisi Pelabuhan Punggur masih relatif sepi. Namun, sejumlah kapal tujuan Tanjungpinang nampak menumpuk di pelabuhan.

Untuk pelayaran Roro dari Punggur, kata dia, pada Selasa pagi masih bisa. Namun menjelang siang juga dihentikan setelah kabut asap kian pekat.

"Semua lumpuh. Tidak ada yang berlayar lagi. Kapal-kapal juga numpuk di pelabuhan baik di Telaga Punggur, Sekupang, Harbour Bay, dan Batam Centre," kata dia.

Asap pekat mulai menyelimuti Batam pada Senin sore. Kopndisinya sempat membaik, namun sepanjang Selasa pagi hingga siang kondisinya kembali memburuk.

Pada Selasa pagi, Bandara Internasional Hang Nadim Batam juga sempat lumpuh hingga beberapa jam. Penerbangan tujuan Batam dialihkan ke Medan Sumatera Utara.