Wapres: Indonesia akan tambah pasukan perdamaian
29 September 2015 10:18 WIB
Sejumlah personel TNI berbaris usai mengikuti upacara pengantaran Yonzipur 1/DD Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXVII-B/Minusca Car, di Medan, Sumatera Utara, Senin (3/8). Sebanyak 133 personel TNI Batalyon Zeni Tempur 1/DD diutus ke wilayah Afrika Tengah, dalam rangka misi perdamaian PBB. (ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi)
New York (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan Indonesia akan menambah pasukan penjaga perdamaian hingga 4.000 personil sampai tahun 2019 mengingat makin banyaknya konflik di dunia.
"Sekali lagi, Indonesia menjanjikan akan menambah pasukan, peralatan dan sebagainya. Targetnya sampai 2019 bisa kirim 4.000 personil, kalau sekarang baru 2.700 personil," kata Wapres M Jusuf Kalla di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat, Senin.
Wapres M Jusuf Kalla didampingi Menlu Retno Marsudi dan Dubes/Wakil tetap RI untuk PBB Desca Percaya menghadiri sidang majelis umum ke-70 PBB.
Wapres juga menjelaskan saat ini pasukan penjaga perdamaian jumlahnya ada 100 ribu personil, namun itu dirasakan belum cukup sehingga harus ditambah.
Lebih lanjut Wapres menjelaskan sejak awal Indonesia selalu aktif dalam misi perdamaian dunia dan selalu mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.
"Indonesia sejak tahun 1957 sudah mengirimkan pasukan dan terus tanpa henti hingga sekarang ini. Jadi sudah 58 tahun dibandingkan Cina yang baru ikut 30 tahun terakhir," kata Wapres.
Karena itu, tambahnya, Indonesia memiliki pengalaman yang panjang terkait keikutsertaannya dalam pasukan penjaga perdamaian.
Sementara Menlu Retno Marsudi menjelaskan Indonesia mengusulkan adanya tambahan anggota tidak tetap Dewan keamanan PBB.
"Indonesia terus menjalin lobi-lobi dengan negara lain agar ada penambahan anggota tidak tetap Dewan Keaman PBB," kata Menlu.
"Sekali lagi, Indonesia menjanjikan akan menambah pasukan, peralatan dan sebagainya. Targetnya sampai 2019 bisa kirim 4.000 personil, kalau sekarang baru 2.700 personil," kata Wapres M Jusuf Kalla di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat, Senin.
Wapres M Jusuf Kalla didampingi Menlu Retno Marsudi dan Dubes/Wakil tetap RI untuk PBB Desca Percaya menghadiri sidang majelis umum ke-70 PBB.
Wapres juga menjelaskan saat ini pasukan penjaga perdamaian jumlahnya ada 100 ribu personil, namun itu dirasakan belum cukup sehingga harus ditambah.
Lebih lanjut Wapres menjelaskan sejak awal Indonesia selalu aktif dalam misi perdamaian dunia dan selalu mengirimkan pasukan penjaga perdamaian.
"Indonesia sejak tahun 1957 sudah mengirimkan pasukan dan terus tanpa henti hingga sekarang ini. Jadi sudah 58 tahun dibandingkan Cina yang baru ikut 30 tahun terakhir," kata Wapres.
Karena itu, tambahnya, Indonesia memiliki pengalaman yang panjang terkait keikutsertaannya dalam pasukan penjaga perdamaian.
Sementara Menlu Retno Marsudi menjelaskan Indonesia mengusulkan adanya tambahan anggota tidak tetap Dewan keamanan PBB.
"Indonesia terus menjalin lobi-lobi dengan negara lain agar ada penambahan anggota tidak tetap Dewan Keaman PBB," kata Menlu.
Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: