Wuhan, China (ANTARA News) - Juara Grand Slam dua kali asal China, Li Na, mengatakan, ia "tidak menyesal" tentang karirnya, setahun setelah dia tiba-tiba pensiun dari tenis profesional.
Li mengatakan hal itu kepada wartawan di kota kelahirannya Wuhan di China, Senin, tengah saat menghadiri edisi kedua turnamen tenis Wuhan Terbuka, yang diluncurkan tahun lalu dan menjadi latar keberhasilannya.
Petenis berusia 33 tahun itu jarang muncul di depan publik sejak ia menangis setelah pensiun pada malam perdana turnamen Wuhan Terbuka tahun lalu, dan kemudian melahirkan bayi perempuan.
"Jujur, saya tidak menyesal sebagai pemain profesional," katanya.
"Terutama dalam beberapa tahun terakhir saya merasa bahwa saya memenuhi semua impian saya dan berhasil.
"Melihat kembali karir tenis saya sepenuhnya, saya sangat puas. Jadi meskipun itu bukan karir yang mulus, tapi semua impian dan tujuan telah dicapai karena kerja keras, dan saya merasa bangga pada diriku sendiri."
Li pensiun dari tenis profesional hanya beberapa bulan setelah ia memenangkan gelar Australia Terbuka tahun 2014 dan mencapai peringkat karir-tinggi nomor dua dunia.
Meskipun dia sekarang dirayakan di Tiongkok, Li dulunya kontroversial untuk memilih keluar dari sistem olahraga negara dan bersikap keras dengan kritik di media domestik yang menuduhnya kurang patriotisme.
Sejak pensiun, dia telah mengemukakan rencananya untuk membangun sekolah tenis sendiri, dan menyarankan bahwa model pelatihannya akan sangat berbeda dari program domestik yang ketat.
"Sekarang yang paling penting adalah gadis kecil dan (untuk) memiliki sekolah tenis saya. Ini tidak hanya untuk atlet profesional," katanya.
"(Ini akan) lebih tentang menemukan tenis, untuk membuat suatu daerah di mana mereka dapat bermain dengan bersenang-senang ... Saya masih ingat ketika saya sedang bermain, itu seperti saya tidak punya waktu menyenangkan."
Li mengatakan fokusnya sekarang adalah putrinya, Alisa, yang lahir pada bulan Juni, tetapi dia mengakui bahwa kadang-kadang dia juga merindukan sirkuit tenis profesional.
"Jujur, saya merindukan pertarungan ini. Satu-satunya hal yang saya lewatkan: lapangan," ujarnya.
Li Na: tidak ada penyesalan
28 September 2015 20:45 WIB
Petenis senior China, Li Na, saat laga final Australia Terbuka 2014 melawan petenis Slowakia, Dominika Cibulkova. (ausopen.com)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: