Jakarta (ANTARA News) - Pemerhati museum mengungkapkan beberapa siasat menarik orang untuk mengunjungi museum, mulai dari meningkatkan kepiawaian pemandu hingga menggelar acara permainan kostum atau cosplay.





Kurator Museum Universitas Pelita Harapan Amir Sidharta mengatakan kurator yang menyeleksi koleksi dan edukator yang memandu penyampaian informasi memegang peran penting dalam menarik pengunjung ke museum.



"Terutama di museum yang fungsinya juga untuk edukasi," kata Amir dalam diskusi "Museum Basoeki Abdullah di Tengah Permuseuman Indonesia" di Museum Nasional, Jakarta, Senin.


Ia menambahkan, koleksi menarik bisa jadi membosankan bila penyampaiannya tidak kreatif.




Selain itu, dia berpendapat, museum bisa lebih populer kalau tidak hanya menjadi tempat pameran artefak, tetapi juga menjadi pusat aktivitas, misalnya pagelaran seni kreatif.




"Jadi pengunjung setelah melihat-lihat koleksi tidak langsung pulang karena museum jadi center of activity," lanjut Amir.




Sementara untuk museum yang fokus pada tema tertentu, seperti Museum Basoeki Abdullah, membuat acara yang memungkinkan pengunjung mengenakan kostum atau cosplay bisa meningkatkan daya tarik pengunjung, terutama kaum muda.




"Seperti Beaux Arts Ball di mana orang berpakaian seperti bangunan arsitektur, bagaimana kalau Museum Basoeki Abdullah pengunjungnya harus berpakaian seperti Basoeki atau karyanya?"




Inovasi yang mengubah hal-hal mendasar seperti jam operasional museum juga bisa menjadi pilihan untuk menjaring semakin banyak pengunjung menurut Amir.




"Misalnya museum buka 24 jam dan menyediakan aktivitas menarik sehingga yang biasanya tidak sempat ke museum bisa berkunjung," kata dia.




"Bisa juga jam museum dibuka lebih lama, misalnya jam sembilan malam," tambah dia.