Kerangka Monalisa masih misteri
25 September 2015 15:27 WIB
Tiruan lukisan Leonardo Da Vinci, Monalisa, ditampilkan di Museium El Prado, Madrid, Rabu (1/2). Lukisan tersebut dilukis seorang murid Da Vinci, pada saat lukisan asli dibuat di tempat yang sama dan diselesaikan dalam waktu yang sama, menurut keterangan pihak museum. (REUTERS/Sergio Perez)
Roma (ANTARA News) - Peneliti di Italia mereka menemukan fragmen tulang yang diduga milik perempuan yang diabadikan Leonardo da Vinci dalam lukisan Monalisa, seperti yang diberitakan Reuters.
Tetapi, keterbatasan teknologi membuat mereka belum yakin apakah yang mereka temukan merupakan kerangka dari Lisa Gherardini, yang diduga dilukis Leonardo dan juga istri dari pedagang sutra dari Florence, Francesco del Giocondo.
Monalisa, yang dalam bahasa Italia disebut Gioconda, dipajang di Museum Louvre di Paris, Prancis, merupakan salah satu lukisan paling terkenal di dunia.
Lukisan tersebut menggambarkan seorang perempuan muda dengan senyum yang misterius, tangannya terlipat di pangkuannya.
Meski identitas perempuan tersebut belum jelas, banyak sejarawan yang percaya kerangka tersebut mungkin saja Gherardini dan arkeolog pun mulai mencari jasadnya sejak tiga tahun yang lalu di sebuah biara tempat ia menghabiskan hari-hari terakhirnya.
Mereka juga membuka makam keluarga Giocondo di Florence untuk mencocokkan DNA.
Sejumlah kerangka dibuka namun berdasarkan tes karbon, hanya sekelompok tulang berasal dari abad ke-16, saat Gherardini hidup dan Monalisa dibuat.
Kepala Komite Nasional Promosi Sejarah dan Warisan Budaya Italia, Silvano Vincenti, mengatakan, dokumentasi situs penguburan dan tes ilmiah membuatnya yakin mereka telah menemukan Gherardini.
"Jika kalian tanya saya secara personal, subjektif, pikir dan rasa, saya yakin kami telah menemukan dia," kata dia.
Pakar lainnya mengatakan tidak yakin melihat kondisi fragmen yang ada.
Giorgio Gruppioni, profesor antropologi dari University of Bologna, mengatakan berdasarkan bukti murni ilmiah, kesempatan mereka menemukan Mona Lisa "jelas tidak besar".
"Apa yang kami harapkan adalah teknik rumit yang dapat mengekstrak dan analisis dan membandingkan DNA untuk meyakinkan secara genetika itu adalah kerangka Lisa Gherardini," kata dia.
Temuan terbaru, Selasa lalu masih kurang dari ahrapan Vincenti saat ia memulai pencarian.
Dua tahun yang lalu, ia berkata berharap untuk menemukan tengkorak Gherardini dan menggunakannya untuk merekonstruksi wajahnya dan membandingkannya dengan lukisan Leonardo da Vinci.
Meski tengkorak tidak ketemu, ia senang dengan apa yang telah dicapai.
"Saya telah melakukan yang terbaik karena saya meyakininya dan hasilnya buat saya menarik," kata dia.
Tetapi, keterbatasan teknologi membuat mereka belum yakin apakah yang mereka temukan merupakan kerangka dari Lisa Gherardini, yang diduga dilukis Leonardo dan juga istri dari pedagang sutra dari Florence, Francesco del Giocondo.
Monalisa, yang dalam bahasa Italia disebut Gioconda, dipajang di Museum Louvre di Paris, Prancis, merupakan salah satu lukisan paling terkenal di dunia.
Lukisan tersebut menggambarkan seorang perempuan muda dengan senyum yang misterius, tangannya terlipat di pangkuannya.
Meski identitas perempuan tersebut belum jelas, banyak sejarawan yang percaya kerangka tersebut mungkin saja Gherardini dan arkeolog pun mulai mencari jasadnya sejak tiga tahun yang lalu di sebuah biara tempat ia menghabiskan hari-hari terakhirnya.
Mereka juga membuka makam keluarga Giocondo di Florence untuk mencocokkan DNA.
Sejumlah kerangka dibuka namun berdasarkan tes karbon, hanya sekelompok tulang berasal dari abad ke-16, saat Gherardini hidup dan Monalisa dibuat.
Kepala Komite Nasional Promosi Sejarah dan Warisan Budaya Italia, Silvano Vincenti, mengatakan, dokumentasi situs penguburan dan tes ilmiah membuatnya yakin mereka telah menemukan Gherardini.
"Jika kalian tanya saya secara personal, subjektif, pikir dan rasa, saya yakin kami telah menemukan dia," kata dia.
Pakar lainnya mengatakan tidak yakin melihat kondisi fragmen yang ada.
Giorgio Gruppioni, profesor antropologi dari University of Bologna, mengatakan berdasarkan bukti murni ilmiah, kesempatan mereka menemukan Mona Lisa "jelas tidak besar".
"Apa yang kami harapkan adalah teknik rumit yang dapat mengekstrak dan analisis dan membandingkan DNA untuk meyakinkan secara genetika itu adalah kerangka Lisa Gherardini," kata dia.
Temuan terbaru, Selasa lalu masih kurang dari ahrapan Vincenti saat ia memulai pencarian.
Dua tahun yang lalu, ia berkata berharap untuk menemukan tengkorak Gherardini dan menggunakannya untuk merekonstruksi wajahnya dan membandingkannya dengan lukisan Leonardo da Vinci.
Meski tengkorak tidak ketemu, ia senang dengan apa yang telah dicapai.
"Saya telah melakukan yang terbaik karena saya meyakininya dan hasilnya buat saya menarik," kata dia.
Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: