New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Kamis (Jumat pagi WIB), karena data ekonomi yang keluar dari negara itu tampak bervariasi.

Departemen Perdagangan AS mengumumkan pada Kamis bahwa pesanan baru untuk barang manufaktur tahan lama pada Agustus menurun 4,8 miliar dolar, atau dua persen, menjadi 236,3 miliar dolar AS, lapor Xinhua.

Sementara itu, dalam pekan yang berakhir 19 September, angka pendahuluan untuk klaim awal pengangguran disesuaikan secara musiman mencapai 267.000, naik 3.000 dari tingkat direvisi minggu sebelumnya, menurut Departemen Tenaga Kerja AS, Kamis. Perkiraan terbaru ini di bawah konsensus pasar 275.000.

Greenback memperpanjang kerugiannya terhadap euro pada Kamis setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi dalam sesi sebelumnya mengatakan bahwa bank membutuhkan lebih banyak penilaian sebelum melepaskan stimulus lebih lanjut.

Analis mengatakan komentar Draghi menurunkan ekspektasi pasar tentang pelonggaran segera, sehingga mendorong euro naik terhadap dolar.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,08 persen menjadi 95,995 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1220 dolar AS dari 1,1208 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5237 dolar AS dari 1,5262 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7036 dolar AS dari 0,6999 dolar.

Dolar AS dibeli 120,03 yen Jepang, lebih rendah dari 120,14 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9761 franc Swiss dari 0,9767 franc Swiss dan jatuh ke 1,3317 dolar Kanada dari 1,3332 dolar Kanada.
(T.A026)