Penjelasan Kementerian Agama soal tragedi Mina
24 September 2015 20:32 WIB
Jemaah haji melempar jumrah pada hari pertama Idul Adha di Mina, Arab Saudi, Selasa (15/10). Umat Muslim di seluruh dunia merayakan Idul Adha yang menandakan berakhirnya pelaksanaan ibadah haji dengan menyembelih hewan kurban. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa )
Jakarta (ANTARA News) - Saat jemaah haji dari seluruh dunia melaksanakan proses ibadah haji di Mina, Arab Saudi, Kamis (24/09), terjadi desak-desakan di Jalan Arab 204 pukul 7.30 waktu Arab Saudi.
Berikut penjelasan Kementerian Agaman mengenai hal-hal terkait kejadian tersebut:
1. Berita terkait peristiwa Mina benar adanya. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Arab 204 dan waktu terjadi pada 7.30 waktu Arab Saudi, saat jamaah akan melakukan lontar jumroh Aqabah.
2. Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah Jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri Jalan King Fahd. Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jemaah haji Indonesia.
3. Jemaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), tujuh maktab di Mina Jadid. Jemaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui Jalur Arab 204, tapi melalui terowongan Muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali kemungkinan terjadinya korban yang lebih banyak.
4. Peristiwa diduga terjadi karena adanya jemaah yang akan melakukan jumroh Aqabah tiba-tiba terhenti di Jalan Arab 204. Karena terhenti, jemaah yang berada pada barisan belakang mendorong jemaah yang di depan sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi korban.
5. Untuk memastikan apakah ada korban dari jemaah Indonesia, Tim PPIH sudah turun di tempat kejadian peristiwa dan juga di Rumah Sakit Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut. Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu korban jemaah haji Indonesia. Sampai saat ini korban tersebut sedang diidentifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jamaah haji tersebut.
6. Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, PPIH terus berkoordinasi, tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan, tapi juga dengan Difa Madani, semacam badan penanggulangan bencana Arab Saudi, untuk mendapatkan informasi yang lebih up to date, khususnya pada wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH.
7. PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jemaah yang akan melempar jumroh di Jamarat dengan mengeluarkan larangan melontar jumrah aqabah pukul 08.00 - 11.00 tanggal 10 Dzulhijjah. Sebab saat itu adalah waktu di mana jamaah ramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumroh. Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, jemaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melontar jumroh mulai pukul 13.00 - 16.00.
8. Jumlah korban meninggal dunia sampai dengan saat ini ada 220 orang dengan korban luka 450 jemaah dan itu kebanyakan dari jemaah dari negara wilayah Arab dan Afrika (Mesir).
9. Info terkait peristiwa Mina hubungi hotline kami di +966543603154
Berikut penjelasan Kementerian Agaman mengenai hal-hal terkait kejadian tersebut:
1. Berita terkait peristiwa Mina benar adanya. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Arab 204 dan waktu terjadi pada 7.30 waktu Arab Saudi, saat jamaah akan melakukan lontar jumroh Aqabah.
2. Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah Jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri Jalan King Fahd. Jadi lokasi kejadian bukan berada pada jalur yang biasa ditempuh jemaah haji Indonesia.
3. Jemaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina), tujuh maktab di Mina Jadid. Jemaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui Jalur Arab 204, tapi melalui terowongan Muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali kemungkinan terjadinya korban yang lebih banyak.
4. Peristiwa diduga terjadi karena adanya jemaah yang akan melakukan jumroh Aqabah tiba-tiba terhenti di Jalan Arab 204. Karena terhenti, jemaah yang berada pada barisan belakang mendorong jemaah yang di depan sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi korban.
5. Untuk memastikan apakah ada korban dari jemaah Indonesia, Tim PPIH sudah turun di tempat kejadian peristiwa dan juga di Rumah Sakit Mina Al-Jisr, tempat banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut. Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu korban jemaah haji Indonesia. Sampai saat ini korban tersebut sedang diidentifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jamaah haji tersebut.
6. Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, PPIH terus berkoordinasi, tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan, tapi juga dengan Difa Madani, semacam badan penanggulangan bencana Arab Saudi, untuk mendapatkan informasi yang lebih up to date, khususnya pada wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH.
7. PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jemaah yang akan melempar jumroh di Jamarat dengan mengeluarkan larangan melontar jumrah aqabah pukul 08.00 - 11.00 tanggal 10 Dzulhijjah. Sebab saat itu adalah waktu di mana jamaah ramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumroh. Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, jemaah haji Indonesia diimbau untuk tidak melontar jumroh mulai pukul 13.00 - 16.00.
8. Jumlah korban meninggal dunia sampai dengan saat ini ada 220 orang dengan korban luka 450 jemaah dan itu kebanyakan dari jemaah dari negara wilayah Arab dan Afrika (Mesir).
9. Info terkait peristiwa Mina hubungi hotline kami di +966543603154
Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: