Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi III DPR RI, Aziz Syamsuddin memperkirakan, pengacara kondang Adnan Buyung Nasution memiliki indra keenam.

Demikian diungkapkan oleh Aziz Syamsuddin terkait dengan wafatnya Adnan Buyung Nasution hari ini pukul 10.15 WIB di RS Pondok Indah, Jakarta.

Politisi Partai Golkar itu mengaku, telah mengenal Adnan Buyung sejak jadi mahasiswa hukum, dewan mahwasiswa, ketua senat hingga jadi pengacara.

“Beliau punya pemikiran-pemikiran yang kadang-kadang kalau orang melihat out of box. Namun pemikirannya itu jadi kenyataan dan benar. Jadi beliau itu seperti punya indera keenam, yang bisa menerawang. Mungkin jam terbang beliau sudah tinggi,” kata Aziz.

Baginya, Adnan Buyung merupakan orang yang enak untuk bertukar pikiran terkait masalah-masalah hukum.

“Kesan saya secara pribadi, merasa kehilangan seorang senior tempat diskusi masalah-masalah hukum yang dalam beberapa kali kesempatan pernah diskusi sebagai yang berprofesi hukum, meminta pandangan-pandangan beliau. Tapi ini sudah takdir Tuhan, saya ucapkan selamat jalan untuk beliau semoga beliau mendapat tempat di sisi-Nya,” katanya.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR RI, Ruhut Sitompul menyatakan, dirinya punya pengalaman menarik saat sama-sama menangani kasus pelanggaran HAM TNI di Timor Timur.

Waktu itu, ujar politisi Partai Demokrat itu, dirinya dan Buyung tidak diizinkan mendarat di wilayah Timor Timur. Akhirnya mereka mendarat di NTT dan bekerja sampai tengah malam.

"Aku ingat sekali bang Buyung. Dia kalau kerja itu pakai pakaian dalam saja sampai tengah malam," cerita Ruhut.
Ia juga mengaku, meski pernah sama-sama menangani kasus HAM TNI di Timor Timur, tak jarang pula dirinya berseberangan dengan Buyung.

“Tapi kita tetap saling menghormati, menghargai dan tetap sebagai teman,” kata mantan pesinetron itu.