Jakarta (ANTARA News) - Salah satu deregulasi pada paket kebijakan ekonomi tahap I diterjemahkan dengan rencana penghapusan rekomendasi impor bahan baku industri oleh Kementerian Perindustrian, namun kondisi ini dinilai memicu kekhawatiran industri dalam negeri terhadap membanjirnya bahan impor.

"Kemungkinan tidak dihilangkan, karena kalau dihilangkan ya industri dalam negeri bisa mengkhawatirkan," kata Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto, di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan, tiga bahan baku utama industri yakni garam, gula dan baja impor berpotensi membanjiri tanah air jika keran rekomendasi impor oleh Kementerian Industri ditutup.

"Selain itu, keperluan dan produksi dalam negeri juga terlalu jauh. Dari segi harga, maupun jumlah. Meskipun dilakukan post-audit (audit pascaproduksi)," kata Susanto.

Menurut dia, yang sebaiknya dilakukan adalah bagaimana melancarkan distribusi bahan baku impor tersebut, sehingga proses produksi tidak menghambat, namun tidak dengan menghilangkan rekomendasi.

Misalnya, lanjut Panggah, dengan memperpanjang periode rekomendasi impor dari tiga bulan menjadi sembilan bulan atau satu tahun.

"Karena rekomendasi dengan jangka pendek itu yang berpotensi menghambat. Jadi, bagaimana caranya itu dilancarkan," kata Susanto.