Penderita ISPA naik 400 persen di Pekanbaru
21 September 2015 15:53 WIB
Sejumlah pengendara melintasi Jembatan Siak saat asap pekat menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (7/9/2015) (ANTARA FOTO/FB Anggoro)
Pekanbaru (ANTARA News) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Riau, mengklaim sejak wilayah ini terpapar kabut asap sebulan lalu, jumlah warganya yang terjangkit Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA naik 400 persen.
"Jumlah ini mengkhawatirkan, bukan saja ISPA, kabut asap juga mengakibatkan penyakit lainnya seperti diare, iritasi mata, kulit," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus di Pekanbaru, Senin.
Menurut Firdaus jumlah penderita ISPA selama sebulan ini sudah lebih dari 6.000 orang. "Naik 400 persen dari data bulan sebelumnya," tutur Firdaus.
Firdaus mengaku memberikan pelayakan maksimal untuk menanggulagi warganya yang sakit akibat ISPA dengan salah satunya mengaktifkan Puskesmas dan Puskesmas pembantu (Pustu) se-Pekanbaru.
"Kami siagakan 51 Puskesmas dan Pustu selama 24 jam," tutur Firdaus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Helda S Munir membenarkan memasuki minggu ketujuh jumlah penderita ISPA naik drastis di Pekanbaru akibat memburuknya kualitas udara sebulan terakhir.
"Kini jumlahnya sudah 6.000 an lebih, ini data yang kami himpun dari semua Puskesmas dan Pustu," ujar Helda.
"Jumlah ini mengkhawatirkan, bukan saja ISPA, kabut asap juga mengakibatkan penyakit lainnya seperti diare, iritasi mata, kulit," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus di Pekanbaru, Senin.
Menurut Firdaus jumlah penderita ISPA selama sebulan ini sudah lebih dari 6.000 orang. "Naik 400 persen dari data bulan sebelumnya," tutur Firdaus.
Firdaus mengaku memberikan pelayakan maksimal untuk menanggulagi warganya yang sakit akibat ISPA dengan salah satunya mengaktifkan Puskesmas dan Puskesmas pembantu (Pustu) se-Pekanbaru.
"Kami siagakan 51 Puskesmas dan Pustu selama 24 jam," tutur Firdaus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Helda S Munir membenarkan memasuki minggu ketujuh jumlah penderita ISPA naik drastis di Pekanbaru akibat memburuknya kualitas udara sebulan terakhir.
"Kini jumlahnya sudah 6.000 an lebih, ini data yang kami himpun dari semua Puskesmas dan Pustu," ujar Helda.
Pewarta: Netty Mindrayani/Vera Lusiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
Tags: