Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menilai pemuda Indonesia harus bisa memanfaatkan momentum bonus demografi atau jumlah penduduk produktif usia 15-64 tahun, yang diperkirakan akan berakhir setelah 2020.

"Bonus demografi kita dimulai sejak 2010 dan pada 2013 penduduk usia produktif mencapai 118,19 juta jiwa. Momen ini akan berakhir setelah Indonesia memasuki tahun 2020," kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Freddy H Tulung di Jakarta, Minggu.

Freddy mengatakan pemuda yang berusia 19-40 tahun mencapai sekitar 100 juta jiwa, dan angka sebanyak itu bisa meningkatkan daya saing Indonesia yang saat ini berada di peringkat 34 dari 144 negara.

"Kalau perekonomian kita membaik, tentunya daya saing kita akan meningkat karena ranking yang sekarang merupakan peningkatan dari yang sebelumnya di posisi 38 pada 2013-2014," tutur Freddy.

Pemuda juga bisa memanfaatkan momen bonus demografi ini lewat penggunaan internet untuk menjadikan mereka produktif dan kreatif.

Berdasarkan data 2014 dari Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2015 diperkirakan mencapai 139 juta jiwa, termasuk 70 persen pengguna adalah pemuda berusia 15-34 tahun.

Penggunaan internet tercatat lebih banyak untuk sosial media sebanyak 87,8 persen dengan posisi Indonesia menduduki peringkat keempat penggunaan "Facebook" dan "Twitter", bahkan Indonesia mengirim 1 miliar kicauan setiap bulannya.

Menurut Freddy, penggunaan media sosial pun harus digunakan dengan bijak sebagai instrumen pembangunan bangsa karena peran informasi dan komunikasi pada internet juga mampu menjembatani perbedaan baik suku, agama dan ras.