Persebaya United laporkan wasit Oki
20 September 2015 21:13 WIB
Pesepak bola Persebaya United, Slamet Nurcahyo (kiri) melakukan selebrasi dengan Rudi Widodo (kanan) usai mencetak gol ke gawang Sriwijaya FC dalam pertandingan putaran pertama babak delapan besar Piala Presiden 2015 di Stadon Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jawa Timur, Minggu (20/9). Persebaya United menang atas Sriwijaya FC dengan skor 1-0. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Surabaya (ANTARA News) - Persebaya United akan melaporkan wasit Oki Dwi Putra ke panitia penyelenggara Piala Presiden 2015 karena dianggap memaki pemainnya Pedro Javier dengan sebutan kasar di pertandingan delapan besar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Minggu.
"Pedro Javier dimaki dengan sebutan binatang dan kami tidak terima. Sangat tidak pantas wasit memaki," ujar Pelatih Persebaya United Ibnu Grahan ketika ditemui usai pertandingan.
Ia mengatakan, insiden tersebut terjadi sesaat usai Pedro Javier terjatuh di kotak penalti Sriwijaya FC pada menit ke-75.
"Saat itu Pedro dinilai menjatuhkan diri dan dikatai dengan ucapan kasar. Kami protes ke pengawas pertandingan karena itu, bukan meminta penalti," ucapnya.
Puncak emosi manajemen tuan rumah saat sesi "water break", yang mana manajer Persebaya Gede Widiade mendatangi wasit Oki di pinggir lapangan dan mengaku tidak terima pemainnya dimaki.
Sembari menudingkan jari tangannya ke arah Oki, wasit asal Bandung tersebut hanya menanggapinya dengan senyuman.
Gede Widiade yang juga CEO Persebaya itu kemudian mendatangi meja pengawas pertandingan dan melaporkannya lisan.
"Tapi kami akan laporkan secara tertulis dan pasti segera dilakukan. Pemain saja kalau memaki mendapat kartu kuning, bahkan kartu merah, lha kok ini dilakukan wasit," kata legenda hidup Persebaya itu.
Persebaya United berharap PSSI maupun Mahaka Sports selaku penyelenggara Piala Presiden 2015 menindak tegas sang pengadil laga.
Pengawas pertandingan Suprihatin ketika ditemui usai pertandingan mengaku tidak bisa menindaklanjuti laporan jika hanya dengan lisan.
"Kalau Persebaya United melaporkan kami persilakan, tapi harus tertulis, baru kemudian saya lanjutkan ke penyelenggara yang dalam hal ini Mahaka Sports," kata pria asal Magelang tersebut.
Sementara itu, pada laga putaran pertama melawan Sriwijaya FC tersebut berakhir dengan skor 1-0 untuk tuan rumah melalui gol yang dicetak Slamet Nur Cahyo menit ke-84.
"Pedro Javier dimaki dengan sebutan binatang dan kami tidak terima. Sangat tidak pantas wasit memaki," ujar Pelatih Persebaya United Ibnu Grahan ketika ditemui usai pertandingan.
Ia mengatakan, insiden tersebut terjadi sesaat usai Pedro Javier terjatuh di kotak penalti Sriwijaya FC pada menit ke-75.
"Saat itu Pedro dinilai menjatuhkan diri dan dikatai dengan ucapan kasar. Kami protes ke pengawas pertandingan karena itu, bukan meminta penalti," ucapnya.
Puncak emosi manajemen tuan rumah saat sesi "water break", yang mana manajer Persebaya Gede Widiade mendatangi wasit Oki di pinggir lapangan dan mengaku tidak terima pemainnya dimaki.
Sembari menudingkan jari tangannya ke arah Oki, wasit asal Bandung tersebut hanya menanggapinya dengan senyuman.
Gede Widiade yang juga CEO Persebaya itu kemudian mendatangi meja pengawas pertandingan dan melaporkannya lisan.
"Tapi kami akan laporkan secara tertulis dan pasti segera dilakukan. Pemain saja kalau memaki mendapat kartu kuning, bahkan kartu merah, lha kok ini dilakukan wasit," kata legenda hidup Persebaya itu.
Persebaya United berharap PSSI maupun Mahaka Sports selaku penyelenggara Piala Presiden 2015 menindak tegas sang pengadil laga.
Pengawas pertandingan Suprihatin ketika ditemui usai pertandingan mengaku tidak bisa menindaklanjuti laporan jika hanya dengan lisan.
"Kalau Persebaya United melaporkan kami persilakan, tapi harus tertulis, baru kemudian saya lanjutkan ke penyelenggara yang dalam hal ini Mahaka Sports," kata pria asal Magelang tersebut.
Sementara itu, pada laga putaran pertama melawan Sriwijaya FC tersebut berakhir dengan skor 1-0 untuk tuan rumah melalui gol yang dicetak Slamet Nur Cahyo menit ke-84.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
Tags: