Yogyakarta (ANTARA News) - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti menyatakan belum melakukan persiapan apapun untuk memilih jajaran direksi PD Jogjatama Vishesha sehingga dimungkinkan adanya perpanjangan satu kali masa jabatan.

"Belum ada persiapan apapun sampai saat ini. Nanti, kami akan lihat kembali bagaimana perkembangannya," katanya di Yogyakarta, Minggu.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 tentang PD Jogjatama Vishesha dinyatakan bahwa masa jabatan direksi adalah empat tahun dan setelahnya bisa diperpanjang untuk satu kali masa jabatan.

Tiga direksi PD Jogjatama Vishesha, yaitu M Verga Prabowo Agus selaku Direktur Utama, Vincentius Hargo Pamungkas selaku Direktur Keuangan dan Umum serta Widihasto Wasana Putra sebagai Direktur Pemasaran dan Operasional dilantik pada 24 Oktober 2012.

Sebelum pelantikan, Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan serangkaian seleksi yang cukup ketat terhadap sejumlah pendaftar dalam waktu cukup lama sekitar satu tahun.

"Kami terus melakukan evaluasi terhadap kinerja BUMD tersebut. Belum lama ini, direksi sudah menyampaikan laporan evaluasi triwulan dua 2015," katanya.

Haryadi mengatakan, kinerja salah satu dari tiga BUMD yang dimiliki Pemerintah Kota Yogyakarta tersebut cukup baik, namun ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar lebih baik.

"Secara umum berjalan dengan baik. Inti usaha BUMD juga harus tetap dipertahankan yaitu pasar untuk seni dan kerajinan meskipun namanya kini menjadi XT-Square," katanya.

PD Jogjatama Vishesha membawahi usaha berupa Pasar Seni dan Kerajinan Yogyakarta yang kemudian diberi nama XT-Square. Pasar tersebut dibangun untuk mendukung perkembangan perekonomian di Yogyakarta bagian selatan.

Ia pun meminta semua penyewa kios di XT-Square bisa membuka usahanya secara rutin sehingga pasar tersebut berkembang dengan baik.

Masalah yang selalu ada, yaitu pedagang menunggu pasar ramai baru buka tidak perlu ada lagi. Semuanya harus sama-sama mendukung, katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun mengatakan, kondisi di zona kerajinan masih sepi bila dibandingkan pengunjung untuk zona lain seperti musik.

"Kalau dari sisi pengunjung di zona kerajinan belum ramai padahal banyak perajin binaan kami di sana. Perlu ada upaya untuk meramaikan zona tersebut," katanya.