PMI bantu penanganan korban kabut asap
20 September 2015 10:22 WIB
Petugas Sekretariat Penanganan Pengaduan Kasus Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan penjelasan mengenai kabut asap akibat kebakaran hutan di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Selasa (15/9). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) membantu pemerintah menangani korban bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan.
"Pemerintah telah menjalankan segala upayanya, sedangkan PMI kemanusiaannya, dengan menjaga bagaimana jangan ISPA. PMI memberikan masker dan sebagainya," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PMI, Minggu pagi.
Usai kegiatan jalan sehat dalam rangkaian peringatan ulang tahun PMI ke-70 di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Wakil Presiden mengatakan upaya pemadaman kebakaran hutan di Pulau Kalimantan dan Sumatera telah dilakukan.
Ribuan anggota TNI, menurut dia, telah dikerahkan untuk membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Upaya penegakan hukum juga sudah dilakukan dengan menindak perusahaan yang terbukti membakar lahan dan hutan.
"Masalah kemanusiaan semakin besar sesuai dengan dinamika kita semua. Apa korban bencana alam, bencana kemanusiaan, ataukah masalah-masalah lainnya. Semuanya menjadi bagian, seperti asap, itu juga bagian bagaimana kita mengatasinya," kata Jusuf Kalla.
Ketua Harian PMI Ginandjar Kartasasmita mengatakan PMI telah membagikan ribuan masker kepada masyarakat yang terkena dampak bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan.
Menurut dia, PMI akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan lebih aktif membantu masyarakat yang terdampak bencana asap.
"Kita koordinasikan dengan BNPB. Kita punya kendaraan off-road yang bisa membantu, ada tangki air. Tentu harus berkordinasi dengan pemerintah karena tidak mudah kan," jelas Ginandjar.
BNPB hingga Jumat (18/9) menetapkan tanggap darurat bencana kabut asap di Riau, Jambi dan Kalimantan Tengah. Sementara Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan dinyatakan siaga darurat bencana kabut asap.
"Pemerintah telah menjalankan segala upayanya, sedangkan PMI kemanusiaannya, dengan menjaga bagaimana jangan ISPA. PMI memberikan masker dan sebagainya," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PMI, Minggu pagi.
Usai kegiatan jalan sehat dalam rangkaian peringatan ulang tahun PMI ke-70 di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Wakil Presiden mengatakan upaya pemadaman kebakaran hutan di Pulau Kalimantan dan Sumatera telah dilakukan.
Ribuan anggota TNI, menurut dia, telah dikerahkan untuk membantu pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Upaya penegakan hukum juga sudah dilakukan dengan menindak perusahaan yang terbukti membakar lahan dan hutan.
"Masalah kemanusiaan semakin besar sesuai dengan dinamika kita semua. Apa korban bencana alam, bencana kemanusiaan, ataukah masalah-masalah lainnya. Semuanya menjadi bagian, seperti asap, itu juga bagian bagaimana kita mengatasinya," kata Jusuf Kalla.
Ketua Harian PMI Ginandjar Kartasasmita mengatakan PMI telah membagikan ribuan masker kepada masyarakat yang terkena dampak bencana kabut asap di Sumatera dan Kalimantan.
Menurut dia, PMI akan berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan lebih aktif membantu masyarakat yang terdampak bencana asap.
"Kita koordinasikan dengan BNPB. Kita punya kendaraan off-road yang bisa membantu, ada tangki air. Tentu harus berkordinasi dengan pemerintah karena tidak mudah kan," jelas Ginandjar.
BNPB hingga Jumat (18/9) menetapkan tanggap darurat bencana kabut asap di Riau, Jambi dan Kalimantan Tengah. Sementara Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan dinyatakan siaga darurat bencana kabut asap.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015
Tags: