New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), sehari setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunganya tidak berubah, karena kekhawatiran tentang pelambatan pertumbuhan global menekan pasar.

Bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol pada Kamis, setelah mengakhiri pertemuan kebijakan moneter dua hari. Dengan tidak ada data ekonomi utama yang akan keluar pada Jumat, para pedagang masih mencerna pernyataan The Fed setelah pertemuan tersebut.

"Perkembangan ekonomi dan keuangan global terbaru dapat sedikit menahan kegiatan ekonomi dan cenderung memberikan tekanan turun lebih lanjut terhadap inflasi dalam waktu dekat," kata pernyataan itu.

Namun demikian, sebagian besar pejabat The Fed, masih memperkirakan kenaikan suku bunga pertamanya dalam sembilan tahun terakhir pada tahun ini, Ketua The Fed Janet Yellen mengatakan pada konferensi pers Kamis, mencatat bahwa 13 dari 17 anggota Dewan Federal Reserve dan presiden Federal Reserve Bank mencari sebuah langkah dalam tahun ini.

Sementara itu, beberapa analis berpikir bahwa kekhawatiran tentang pertumbuhan global mengatur nada setelah The Fed menunda normalisasi kebijakan moneter.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,30 persen di 94,832 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,1351 dolar AS dari 1,1405 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5553 dolar AS dari 1,5626 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi 0,7218 dolar AS dari 0,7270 dolar.

Dolar AS dibeli 119,83 yen Jepang, lebih rendah dari 120,16 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9642 franc Swiss dari 0,9618 franc, dan naik menjadi 1,3171 dolar Kanada dari 1,3086 dolar Kanada, demikian Xinhua.

(T.A026)