"Tim medis dikirimkan guna memperkuat pelayanan kesehatan di wilayah yang terkena dampak kabut asap," kata Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek, di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan, tim medis yang dikirimkan terdiri atas dokter spesialis paru, spesialis penyakit dalam, spesialis anak dan ahli kesehatan masyarakat.
"Kami mengirimkan sebanyak 15 tim medis yang akan bertugas di lokasi hingga dinyatakan aman," katanya.
Dia mengatakan, seluruh rumah sakit dan puskesmas di wilayah bencana disiagakan 24 jam sejak kabut asap muncul.
"Mereka tidak hanya menangani penduduk yang sakit tetapi juga melakukan upaya promotif dan preventif agar jumlah penduduk yang sakit tidak makin bertambah," katanya.
Moeloek mengatakan total jumlah penduduk terpapar asap mencapai 6,3 juta jiwa yang tersebar di 12 kabupaten/kota.
Dari jumlah tersebut, hingga 17 september tim kesehatan telah mencatat 31.518 jiwa yang mengalami gangguan kesehatan.
Kemenkes, tambah dia, telah mengirimkan bantuan berupa masker sebanyak 260 ribu lembar dan obat-obatan sesuai permintaan dinas kesehatan provinsi.
"Saat ini kita juga mengirimkan bantuan berupa paket gizi terdiri atas makanan pendamping ASI, PMT ibu hamil, dan PMT-AS sebanyak tiga ton, paket obat dasar 0,5 ton, masker dan tenda pos kesehatan," katanya.