Prajurit TNI AD jangan terlibat narkoba
18 September 2015 21:51 WIB
Dokumentasi prajurit TNI AD menyayikan yel-yel kebanggaan satuan sebelum diberangkatkan ke wilayah perbatasan di Kupang, NTT, Kamis (17/9/15). Sekitar 800 prajurit TNI AD dari Satgas Yonarmed 11/Kostrad dan Yonif 725/Woroagi akan menggantikan Yonif 513/R/9/2/Kostrad dan Yonif 744/Satya Yudha Bhakti yang telah berada di wilayah perbatasan tersebut selama sembilan bulan. (ANTARA FOTO/Kornelis Kaha)
Medan (ANTARA News) - Panglima Komando Daerah Militer I Bukit Barisan, Mayor Jenderal TNI Lodewyk Pusung, menegaskan, prajurit TNI AD jangan pernah terlibat dalam dunia narkoba, baik sebagai pengguna, dan apalagi pengedar.
"Perintah kepala staf TNI AD, dan apabila ditemukan anggota TNI AD yang terlibat dalam bisnis narkoba tersebut, akan dikeluarkan dari rumah dinas dalam waktu 1 x 24 jam," katanya, di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Jumat.
Para pimpinan di jajarannya, kata dia, tidak akan segan-segan mengeluarkan rekomendasi pemecatan bagi yang terbukti terlibat dalam kasus narkoba tersebut.
Untuk masalah pendaftaran Secata, Secaba maupun Akmil, menurut dia, tidak akan memberikan bantuan bagi anggota TNI AD yang ingin berusaha menyogok dengan duit agar anaknya bisa diluluskan.
"Justru, akan mencoret nama anaknya tersebut dari peserta calon," kata Pusung.
Untuk masalah Pilkada serentak nanti, kata dia, TNI AD tetap teguh memegang netralitas TNI. "Jangan ada sekali-kali yang terlibat dalam politik, dan tetap menjaga kekompakan antara sesama TNI dan Polri, serta berbuat baik dengan masyarakat," kata jenderal bintang dua itu.
"Perintah kepala staf TNI AD, dan apabila ditemukan anggota TNI AD yang terlibat dalam bisnis narkoba tersebut, akan dikeluarkan dari rumah dinas dalam waktu 1 x 24 jam," katanya, di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Jumat.
Para pimpinan di jajarannya, kata dia, tidak akan segan-segan mengeluarkan rekomendasi pemecatan bagi yang terbukti terlibat dalam kasus narkoba tersebut.
Untuk masalah pendaftaran Secata, Secaba maupun Akmil, menurut dia, tidak akan memberikan bantuan bagi anggota TNI AD yang ingin berusaha menyogok dengan duit agar anaknya bisa diluluskan.
"Justru, akan mencoret nama anaknya tersebut dari peserta calon," kata Pusung.
Untuk masalah Pilkada serentak nanti, kata dia, TNI AD tetap teguh memegang netralitas TNI. "Jangan ada sekali-kali yang terlibat dalam politik, dan tetap menjaga kekompakan antara sesama TNI dan Polri, serta berbuat baik dengan masyarakat," kata jenderal bintang dua itu.
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015
Tags: