Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar kini menjalani asimilasi (pembinaan) di kantor notaris milik Handoko Halim di Jalan KH Soleh Ali No 58, Tangerang, Banten.

Antasari menjalani asimilasi hingga masa bebas bersyarat akhir 2016 di gedung yang menyerupai kantor pemerintahan dengan tembok berwarna krem, genting merah marun, jendela berukuran besar yang memudahkan tamu melihat aktivitas di dalam, serta papan nama bertuliskan "Notaris M.Handoko Halim SH" yang terpampang di muka bangunan.

Setiap hari kerja, Antasari yang tetap dikawal para petugas Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang, Banten, dari diantar jemput menggunakan mobil Toyota Avanza warna perak yang terparkir di sisi kiri halaman kantor yang mampu memuat tiga mobil dan belasan motor itu.

Adapun kondisi di dalam kantor, kendati tidak menggunakan pendingin ruangan sepanjang hari, suasana cukuplah teduh, kontras dengan kondisi di luar ruangan yang begitu hangat terik matahari Kota Tangerang.

Begitu masuk kantor, tamu sudah berhadapan dengan staf kantor yang duduk di balik meja tepat di depan ruangan berukuran 3x4 meter persegi tempat Antasari bekerja.

Antasari menjalani aktivitasnya di dalam ruangan yang bisa memuat lima tamu. Dia duduk di balik dua meja berlapis kaca dengan belasan kartu nama dan foto-foto milik Handoko tertumpuk di atasnya.

Dalam ruangan itu juga berderet puluhan plakat, piagam, sertifikat, dan poster otomotif yang ditujukan untuk kantor notaris Handoko Halim. Ada juga televisi tabung dan lemari kayu di sudut kanan dan kiri ruangan itu.

Handoko Halim, pemilik kantor Notaris sekaligus sahabat dekat Antasari, mengungkapkan mantan ketua KPK itu bekerja sebagai staf ahli pada kantornya.

"Jadi statusnya dia di sini sebagai konsultan, tenaga ahli, sekaligus teman saya berbincang. Biasanya kami suka ngobrol-ngobrol mengenang masa kuliah dan awal-awal berkarir di bidang hukum," kata Handoko beberapa waktu lalu di kantornya.

Handoko mengisyaratkan Antasari betah berlama-lama di kantornya untuk mengerjakan sesuatu atau berbincang menghabiskan waktu.

"Saya sempat cemas dia tidak betah. Tapi dia menerima apa adanya keadaan di kantor ini. Tentunya berbeda dengan kantornya ketika menjadi Ketua KPK dulu," ujar Handoko.

Handoko mengaku bahwa keluarga Antasari pernah mengunjungi kantornya sebelum Antasari menjalani proses asimilasi.

"Pihak keluarga menyambut positif, mereka bilang yang penting ada meja dan kursi untuk Antasari beraktifitas," kata Handoko.