Warga Malaysia di Pekanbaru mulai dievakuasi
18 September 2015 15:24 WIB
Sejumlah warga yang mengatasnamakan Amanat Penderitaan Rakyat Riau (AMPERA) menggelar aksi damai 'Evakuasi Kami Dari Riau' di depan kantor Gubernur Riau, di Pekanbaru, Riau, Senin (14/9). Mereka mendesak segera tetapkan status tanggap darurat bencana pencemaran udara nasional, karena sudah empat minggu udara di Riau dalam status bahaya. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
Pekanbaru (ANTARA News) - Konsulat Malaysia Pekanbaru mulai mengevakuasi puluhan warga Malaysia dari Provinsi Riau akibat bahaya kabut asap yang terjadi beberapa pekan terakhir.
Seorang staf Konsulat Malaysia Antoni mengatakan dalam daftar terdapat 120 warga, terdiri dari 86 pelajar dan sisanya isteri dan anak yang akan dipulangkan pada Jumat.
"Ini sebagai antisipasi karena Indeks Standar Pencemar Udara Sudah lewati ambang batas berbahaya. Penjemputan dengan pesawat militer dari Bandara Subang, Malaysia, " katanya.
Dari jumlah tersebut ada sekitar 10 orang pengajar. Seluruh warga yang terdaftar kini dikumpulkan di Konsulat Malaysia Pekanbaru. Mereka didata ulang kemudian akan menuju pesawat di Bandara Pekanbaru dengan tiga bus yang disediakan.
Salah seorang warga yang dipulangkan, Ahmad Akifahmi, mengatakan kebanyakan warga yang dipulangkan adalah pelajar.
"Kami dapat perintah dari Kerajaan Malaysia untuk pulang karena jerebu (asap) Pekanbaru sangat berbahaya, " kata Ahmad yang setahun terakhir menjadi santri di Pondok Pesantren Al Baidha, Pekanbaru.
Seorang staf Konsulat Malaysia Antoni mengatakan dalam daftar terdapat 120 warga, terdiri dari 86 pelajar dan sisanya isteri dan anak yang akan dipulangkan pada Jumat.
"Ini sebagai antisipasi karena Indeks Standar Pencemar Udara Sudah lewati ambang batas berbahaya. Penjemputan dengan pesawat militer dari Bandara Subang, Malaysia, " katanya.
Dari jumlah tersebut ada sekitar 10 orang pengajar. Seluruh warga yang terdaftar kini dikumpulkan di Konsulat Malaysia Pekanbaru. Mereka didata ulang kemudian akan menuju pesawat di Bandara Pekanbaru dengan tiga bus yang disediakan.
Salah seorang warga yang dipulangkan, Ahmad Akifahmi, mengatakan kebanyakan warga yang dipulangkan adalah pelajar.
"Kami dapat perintah dari Kerajaan Malaysia untuk pulang karena jerebu (asap) Pekanbaru sangat berbahaya, " kata Ahmad yang setahun terakhir menjadi santri di Pondok Pesantren Al Baidha, Pekanbaru.
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015
Tags: