Bandung (ANTARA News) - Plt Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa akan bertemu dengan staf ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Dirjen Bina Marga untuk membahas rencana pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Tasikmalaya.

"Siang ini, rencananya saya akan ke Jakarta, bertemu staf ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Dirjen Bina Marga untuk membicarakan Tol Citas (Cileunyi-Tasikmalaya), kata Iwa Karniwa, di Bandung, Jumat.

Iwa menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang akan membangun jalan tol ini tahun 2015 ini.

"Sejumlah proyek tol di Jabar sudah mulai bergerak. Dari tol Cisumdawu, Soroja, hingga Bocimi. Sekarang saya ingin mengawal agar Tol Citas bisa jadi," kata dia.

Menurut dia, pembangunan tol yang akan memiliki panjang sekitar 60 km tersebut memang sudah sangat mendesak karena tiap tahun warga dihadapkan pada kemacetan.

"Utamanya saat mudik Lebaran di jalur Rancaekek, Nagreg, Limbangan, Malangbong, Gentong, Ciawi, Tasikmalaya, Ciamis sampai Banjar sudah tidak memadai," kata dia.

Sementara itu, Dinas Bina Marga Jawa Barat menambahkan feasibility study (FS) atau studi kelayakan pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Tasikmalaya sudah selesai beberapa waktu lalu.

"Untuk FS sendiri sudah beres beberapa waktu lalu. Jika rencana ini dimatangkan maka ke depan kami akan melakukan details engineering design atau DED," kata Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat M Guntoro.

Ia mengatakan, saat ini telah ada tiga trase dalam perencanaan pembangunan jalan tol yang akan memiliki panjang sekitar 60 km tersebut.

"Kemungkinan trase pertama yang diambil. Trase I dari sisi pembebasan lahan tidak akan rumit karena fisik tol akan elevated (layang) dan tidak memakan banyak lahan warga," kata dia.

Menurut dia, dari koridor yang ada tol Cileunyi-Tasikmalaya tidak akan masuk ke dalam kota melainkan di pinggiran. "Akan tetapi untuk exit tol diusahakan tidak terlalu jauh dari permukiman," kata dia.

Ia mengatakan dari rencana yang sudah ada, tol tersebut akan terhubung dari Cileunyi hingga Banjaran sepanjang 60 kilometer lebih.

"Dan Bappeda Jabar kemungkinan akan segera memasukan anggaran untuk memulai proses pembebasan lahan pada APBD 2016 mendatang. Rencananya sudah ada," katanya.