Jakarta (ANTARA News) - Meski perekonomian Indonesia saat ini sedang lesu, pengembang tetap optimis membangun pusat perbelanjaan. Kurs rupiah yang sekitar Rp14.500/dolar Amerika Serikat menyumbang penting kelesuan ekonomi itu.

"Tantangan perekonomian selalu ada, tapi kami ingin membuktikan masyarakat senantiasa membutuhkan hunian dengan fasilitas lengkap yang memudahkan bekerja, rumah tangga, belanja, rekreasi, maupun bersosialisasi," kata CEO Synthesis Development, Budi Lusli.


Dia katakan itu saat penandatanganan komitmen penyewa Mall@Bassura di kawasan superblok Bassura City, Cipinang, Jakarta Timur, pada Kamis. "Kami yakin satu atau dua tahun ke depan kawasan ini akan potensial," kata dia.

Mall@Bassura adalah pusat belanja empat lantai yang merupakan bagian kawasan Bassura City seluas empat hektare, sembilan tower yang dihuni sekitar 14.000 jiwa.

Sementara itu, pengelola mal, Nina Ompusunggu, mengaku optimia pembangunan mal seluas 35.000 meter persegi tersebut bisa menarik minat banyak pengunjung mengingat lokasinya yang sangat strategis.

"Konsep mal ini adalah mal keluarga yang dinamis. Target awal pembukaan Maret nanti, pengunjung per hari bisa 15.000-an," kata Nina.

Nina menambahkan, hingga saat ini mal tersebut sudah banyak peminat. Sekitar 70 persen telah ludes diisi tenant, meski demikian Nina enggan mengatakan bereapa harga sewa per meter perseginya.