Jakarta (ANTARA ntara) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka menguat 13,54 poin atau 0,31 persen menjadi 4.346,66.

Indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga menguat 3,29 poin (0,45 persen) ke level 732,59 saat bursa-bursa saham menanti keputusan the Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan tadi malam the Fed telah memulai pertemuan membahas kebijakan suku bunga acuannya dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal.

"Di tengah pasar yang menantikan kenaikan suku bunga the Fed, bursa saham Amerika Serikat bergerak naik dan diikuti oleh bursa saham Asia, termasuk IHSG. Namun, bagaimana respons pasar selanjutnya setelah pengumuman belum ada yang pasti," katanya.

Ia menjelaskan, sebagian pelaku pasar memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan aksi beli secara selektif untuk melepasnya kembali jika sentimen dari The Fed kurang direspons pasar. Sebagian pelaku pasar masih menunggu dan mengamati situasi.

Pelaku pasar saham di dalam negeri, menurut dia, sebaiknya juga waspada mengingat Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2016.

"BI kembali merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi pada 2016 mendatang dari sebelumnya di kisaran 5,3-5,7 persen menjadi 5,2-5,6 persen. Aksi BI itu dinilai tidak tepat karena dilakukan ketika pasar sedang tegang menanti keputusan dari The Fed," katanya.

Sementara Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa secara teknikal, potensi IHSG bergerak naik masih cukup besar, apalagi kondisi perekonomian Indonesia masih terbilang stabil.

"Dalam rentang jangka pendek IHSG sedang berusaha membentuk pola tren penguatan menuju level 4.417 poin," katanya.

Di tingkat regional, indeks Bursa Hang Seng menguat 6,90 poin (0,03 persen) ke level 21.973,56; indeks Nikkei naik 168,06 poin (0,92 persen) ke level 18.339,66; dan indeks Straits Times menguat 22,19 poin (0,77 persen) ke posisi 2.8908794.