Harga minyak menguat
17 September 2015 06:24 WIB
Ilustrasi. Pengeboran Minyak. Sejumlah pekerja melakukan pengeboran pada sumur PMB 33 di Prabumulih Utara, Sumatera Selatan, Kamis (20/8). Pengeboran yang ditargetkan selesai dalam 69 hari tersebut dapat menghasilkan minyak 120 barel minyak per hari dan gas 2,5 MMSCFD. (ANTARA FOTO/Maha Eka Swasta)
New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah dunia menguat pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah laporan pasokan Amerika Serikat pekan lalu secara tak terduga menunjukkan persediaan dan produksi minyaknya lebih rendah.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober melonjak 2,56 dolar AS, atau hampir enam persen, menjadi berakhir di 47,15 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik 2,00 dolar AS menjadi di tutup pada 49,75 dolar AS per per barel di perdagangan London.
Laporan Departemen Energi AS menunjukkan pasokan minyak mentah AS pekan lalu turun 2,1 juta barel menjadi 455,9 juta barel, 93,6 juta barel lebih banyak dari satu tahun sebelumnya.
Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS yang diamati secara cermat, turun 1,9 juta barel menjadi 54,5 juta barel.
Penurunan di Cushing adalah "anak besar" dalam skala, kata Bob Yawger, direktur dari divisi berjangka di Mizuho Securities. "Itu berarti produksi sedang berkurang di AS."
Menurut laporan itu, produksi minyak AS turun untuk keenam minggu berturut-turut, meskipun dengan hanya 18.000 barel per hari, atau sekitar 0,2 persen.
"Itu tidak sebanyak penurunan produksi minggu ini, tapi fakta bahwa Cushing juga turun menyiratkan kemungkin ada (dampak) yang lebih besar dalam produksi mendatang," kata Yawger.
Pengamat pasar minyak telah menunggu penurunan yang signifikan dalam produksi minyak AS, karena penurunan besar dalam harga minyak dari di atas 100 dolar AS per barel pada Juni 2014.
Produksi AS yang tinggi telah menjadi faktor kunci dalam membanjirnya pasokan yang telah menekan harga minyak.
Para analis juga mengawasi Federal Reserve, yang pada Kamis bisa mengumumkan kenaikan suku bunga AS pertama dalam lebih dari sembilan tahun.
Sebuah kenaikan suku bunga bisa meningkatkan dolar, berpotensi mengurangi permintaan untuk minyak, yang diperdagangan dalam mata uang AS di pasar global.
(Uu.A026)
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober melonjak 2,56 dolar AS, atau hampir enam persen, menjadi berakhir di 47,15 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, lapor AFP.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman November naik 2,00 dolar AS menjadi di tutup pada 49,75 dolar AS per per barel di perdagangan London.
Laporan Departemen Energi AS menunjukkan pasokan minyak mentah AS pekan lalu turun 2,1 juta barel menjadi 455,9 juta barel, 93,6 juta barel lebih banyak dari satu tahun sebelumnya.
Persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk kontrak AS yang diamati secara cermat, turun 1,9 juta barel menjadi 54,5 juta barel.
Penurunan di Cushing adalah "anak besar" dalam skala, kata Bob Yawger, direktur dari divisi berjangka di Mizuho Securities. "Itu berarti produksi sedang berkurang di AS."
Menurut laporan itu, produksi minyak AS turun untuk keenam minggu berturut-turut, meskipun dengan hanya 18.000 barel per hari, atau sekitar 0,2 persen.
"Itu tidak sebanyak penurunan produksi minggu ini, tapi fakta bahwa Cushing juga turun menyiratkan kemungkin ada (dampak) yang lebih besar dalam produksi mendatang," kata Yawger.
Pengamat pasar minyak telah menunggu penurunan yang signifikan dalam produksi minyak AS, karena penurunan besar dalam harga minyak dari di atas 100 dolar AS per barel pada Juni 2014.
Produksi AS yang tinggi telah menjadi faktor kunci dalam membanjirnya pasokan yang telah menekan harga minyak.
Para analis juga mengawasi Federal Reserve, yang pada Kamis bisa mengumumkan kenaikan suku bunga AS pertama dalam lebih dari sembilan tahun.
Sebuah kenaikan suku bunga bisa meningkatkan dolar, berpotensi mengurangi permintaan untuk minyak, yang diperdagangan dalam mata uang AS di pasar global.
(Uu.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
Tags: