Yogyakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat nilai investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sektor indutri pada triwulan II 2015 sebesar Rp25,56 triliun atau tumbuh 111,83 persen dibanding periode sama 2014 senilai Rp12,06 triliun.

"Sedangkan nilai investasi PMA sektor industri pada triwulan II 2015 sebesar 2,51 miliar dolar AS atau menurun 22,05 persen dibading periode sama tahun 2014 mencapai 3,21 miliar dolar AS," kata Sekjen Kemenperin, Syarif Hidayat pada acara FGD di Yogyakarta, Rabu.

Dengan demikian, kata Sekjen, total investasi yang masuk pada triwulan II 2015 mencapai 5,07 miliar dolar.

Syarif mengatakan, pertumbuhan investasi industri dari PMDN, antara lain adanya pemberian insentif dan fasilitasi dari Kemenperin, serta prospek kebutuhan produk untuk kebutuhan dalam negeri, sedangkan invetasi PMA menurun antara lain karena pelambatan ekonomi global.

Pemberian insentif tersebut, antara lain berupa fasilitas "tax holiday" dalam bentuk pembebasan PPh badan dalam jangka waktu 5-10 tahun, pengurangan PPh badan sebesar 50 persen dari PPh badan terutang selama dua tahun.

Pada kesempatan itu, Syarif menyatakan, Kemenperin menargetkan, pertumbuhan populasi atau industri dilakukan dengan menambah 9.000 usaha industri skala besar dan sedang serta 20.000 usaha industri kecil di seluruh wilayah.

"Arah kebijakan dan strategi industri manufaktur nasional dilakukan dengan meningkatkan unit usaha dengan mendorong investasi baik melalui penanaman modal asing maupun dalam negeri. Nantinya, 50 persen unit usaha akan tumbuh diluar pulau Jawa,” katanya.

Target-target tersebut, kata Syarif, ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019. Penetapan target tersebut berdasarkan perhitungan logis.

Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan Kemenperin, Sanwani Mahmud menambahkan, pertumbuhan populasi industri membuat daya saing menjadi lebih kuat.

"Dengan penguatan daya saing industri, akan meningkatkan nilai tambah dan memperluas tenaga kerja. Selain itu, pemerataan pembangunan industri ke seluruh wilayah, akan memperkuat ketahanan nasional," katanya.

Dalam acara yang diikuti puluhan wartawan bidang industri dari Jakarta dan Yogyakarta itu juga menghadirkan nara sumber, Kepala Biro Perencanaan Kemenperin, Sanwani Mahmud dan dimoderatori Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenperin Hartono.